Ikuti Kami

Bakal Calon Gubernur Papua Benhur Tomi Mano (BTM) Sebut PDI Perjuangan: Partai Penjaga Demokrasi Indonesia

Kebenaran akan menentukan jalannya dan itu telah nyata cinta PDI Perjuangan bisa mengusung kadernya sendiri untuk maju dalam Pilkada.

Bakal Calon Gubernur Papua Benhur Tomi Mano (BTM) Sebut PDI Perjuangan: Partai Penjaga Demokrasi Indonesia

Jakarta, Gesuri.id - Bakal Calon Gubernur Papua Benhur Tomi Mano (BTM) mengatakan, PDI Perjuangan adalah partai penjaga demokrasi Indonesia.

Dan kebenaran akan menentukan jalannya dan itu telah nyata cinta PDI Perjuangan bisa mengusung kadernya sendiri untuk maju dalam Pilkada ini.

Untuk itu, kepada seluruh masyarakat Papua mari berdoa bersama-sama agar pemilihan Gubernur ini dalam tahapan-tahapan yang telah ditentukan oleh KPU bisa berjalan dengan aman, baik dan lancar.

“Tadi tabu tifa telah dibunyikan di atas tanah Tabi dan Saireri untuk mengantarkan kedua putranya meraih kemenangan,” cetus BTM saat menggelar jumpa pers di kantor DPD PDI Perjuangan Papua, belum lama ini.

BTM juga mengakui tetap berpegang kepada otonomi khusus dan ini sudah jelas pembagiannya. Setiap anak daerah membangun negeri dan tanahnya untuk kedamaian, kesejahteraan, ketertiban.

Setelah Otsus ada DOB untuk memperpendek rentang kendali perjalanan pemerintahan pembangunan dan pembianaan kemasyarakatan dan anak negeri bisa menjadi tuan di negerinya sendiri.

“Dan kami sudah jelas, saya mewakili wilayah adat Tabi (Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom, Kabupaten Sarmi dan kabupaten Mamberamo Raya) dan wakil saya Yermias Bisai mewakili wilayah adat Saireri (Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Supiori, Kabupaten Kepulauan Yapen dan Kabupaten Waropen),” bebernya.

BTM juga mengungkapkan saat tiba di Bandara Sentani, tidak melalui ruang VIP namun melalui ruang kedatangan ekonomi.

“Kita tidak membuat sekat antara rakyat dengan pemimpinnya, tapi saya harus dekat dengan ruang kedatangan umum. Kita harus berbaur dengan rakyat, mengetahui apa isi hati mereka, kita harus duduk dan mendengar apa yang dikatakan mereka,’’ ujarnya.

Lanjut dikatakan antusias masyarakat untuk melakukan penjemputan, saya lihat ada dewan adat Tabi dan Saireri, para Ondoafi, bahkan paguyuban-paguyuban juga hadir untuk menjemput saya dan pak Yermias di bandara Sentani.

“Mari kita jaga kerukunan toleransi umat beragama Papua ini ‘BTM – YES’ untuk Papua satu” tandasnya.

Sementara bakal calon Wakil Gubernur Papua Yermias Bisai juga menegaskan. Tuhan melakukan satu mukjizat di atas tanah perjanjian, Tanah injil.

“Saya secara pribadi berterima kasih kepada bapak BTM yang sudah memilih saya secara cermat untuk bersama-sama masyarakat, ikut menderita dan mudah-mudahan Tuhan memberkati kami dua, bisa memberi kesejukan bagi mereka yang sedang menanti,” ujarnya.

Dikatakan, PDI Perjuangan sebagai partai yang konsisten, mempertahankan demokrasi Indonesia sampai saat ini.

“Saya berikan apresiasi yang luar biasa, salam hormat saya kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri, Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto dan lebih khusus putra terbaik Papua Kakak Komarudin Watubun dan Ketua DPD PDI Perjuangkan Provinsi Papua Herry Ario Naap,” tandasnya.

YB mengatakan,  khusus Provinsi Papua yang adalah wilayah adat Tabi dan Saireri dan seluruh penghuni, keduanya hadir sebagai anak negeri, anak asli untuk mengatur semua di atas tanah ini.

Dikatakan UU Otsus dan Pemerintah pusat sudah atur bahwa Papua dibagi menjadi 7 wilayah adat Mamta/Tabi, Papua, Saireri, Anim Ha, La Pago, Me Pago, Domberai dan Bomberai, bagiannya sangat jelas dan masing-masing mendapatkan satu bagian.

’’Tapi Tabi dan Saireri satu dibagi dua, maka kami dua hadir untuk mempertahankan satu dibagi dua jangan lagi dari wilayah adat yang lain mau datang ambil bagian di satu bagian dua ini, akhirnya satu bagi dua dan satu bagi empat,” paparnya.

Padahal menurut mantan Bupati Waropen itu pembagian sudah dijelas, sehingga keduanya konsisten bahwa hak ini harus dijaga dan pertahankan.

YB juga berpesan kepada umat Muslim maupun Kristen bahwa secara turun temurun toleransi ini sudah ada sejak dahulu kala sampai saat ini.

“Dan jangan hanya kepentingan politik di atas tanah Tabi dan Saireri kita dicerai beraikan,’’ pungkasnya.

Sumber: koreri.com

Quote