Jakarta, Gesuri.id - DPC PDI Perjuangan Kota Depok meminta seluruh kader dan bakal calon anggota legislatif (caleg) di Kota Depok, tidak terbius oleh efek ekor jas pencapresan Ganjar Pranowo pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
Seluruh kader harus berjuang maksimal mencapai seluruh target kontestasi demokrasi mendatang.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Depok, Hendrik Tangke Allo mengatakan, pencalonan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai bakal Calon Presiden (Capres) dari PDI Perjuangan, akan memberikan efek ekor jas atau peningkatan suara di Pemilu Legislatif (Pileg) 2024.
Baca: Gibran Bakal Buat Acara Besar Bersama Ganjar Pranowo
Namun, hal tersebut tak boleh membuat kader dan bakal caleg PDI Perjuangan terlena, atau ogah-ogahan berjuang mencapai target.
“Target kami hattrick (menang tiga kali berurutan -red). Di level nasional, kembali menang Pilpres dan Pileg. Di level Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok, kami menargetkan merebut kursi Ketua DPRD,” kata HTA.
Menurut dia, seluruh kader PDI Perjuangan Kota Depok, harus menganggap efek ekor jas dari pencapresan Ganjar, sebagai keuntungan tambahan. Dengan begitu, kader-kader Banteng akan terus menjaga soliditas dan kerja sama dalam menengakan kontestasi demokrasi Tahun 2024 nanti.
"Efek ekor jas tidak boleh membuat kader PDI Perjuangan di Kota Depok, tidak mau kerja, tidur-tiduran saja. Sebaliknya, kita justru wajib bekerja dan berjuang untuk memenangkan PDI Perjuangan dan Ganjar Pranowo,” ucapnya.
Lebih lanjut, Hendrik mengatakan, DPC PDI Perjuangan Kota Depok menargetkan meraih sebanyak 13 kursi DPRD di Pileg 2024. Sebab itu, seluruh bakal caleg dan kader harus turun ke tengah masyarakat, menjadi solusi atas berbagai persoalan yang mereka hadapi.
Baca: PDI Perjuangan Pastikan Beri Nasihat Bukan Sanksi ke Gibran
Wakil Ketua DPRD Kota Depok ini juga meminta seluruh kader dan bakal caleg untuk memanfaatkan masa kampanye secara makimal.
Seluruh kader Banteng harus bisa membuat partai menjadi lebih dicintai masyarakat, dan tidak boleh melakukan pencitraan pribadi.
“Harus kita yang datangi rakyat. Sapa mereka dan tanya apa persoalannya, kemudian beri solusi. Jangan cuma tanya persoalan kemudian kita tinggalkan. Jangan hanya pencitraan saja,” tandasnya.