Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat (Jabar), Ono Surono memastikan tak ada kotak kosong di Pilgub Jabar 2024.
Saat ini, PDI Perjuangan sedang menyusun kekuatan untuk melawan Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Dikatakan Ono, Jabar harus menjadi contoh dalam menyelenggarakan pesta demokrasi. Sebab, Jabar menjadi salah satu Provinsi dengan jumlah pemilih terbanyak.
Baca: Ganjarist Komitmen Setia Dukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2029
"Kami sudah diperintahkan oleh DPP partai PDI Perjuangan harus tetap berlayar di Jawa Barat, sajikan demokrasi yang sesungguhnya untuk rakyat, jangan sampai ada kotak kosong di Jawa Barat," ujar Ono Senin (19/8).
Saat ini, kata dia, PDI Perjuangan Jabar sedang menjajaki koalisi dengan sejumlah partai di luar KIM seperti PKB, PKS, PPP dan NasDem untuk membentuk kekuatan baru di Pilgub Jabar.
"Kami akan terus berkomunikasi dengan PKB, kita sepakat dan akan komunikasi lagi dengan PKS, NasDem, PPP untuk merumuskan. Kita menginginkan agar koalisi besar untuk melawan KIM di Jabar," katanya.
Menurutnya, jika semua partai besar di luar KIM bersatu, bukan tidak mungkin bakal terjadi pertarungan head to head antara pasangan dari KIM yang sudah mengusung Dedi Mulyadi sebagai calon Gubernur, melawan pasangan dari PDI Perjuangan dan empat partai lain.
"Saya berharap head to head karena mereka (KIM) didukung oleh infrastruktur yang sangat besar, sehingga harus dilawan dengan koalisi partai yang besar juga. Jadi PDIP, PKB, PKS, NasDem, PPP kalau dihitung cukup, bisa melawan mereka," ucapnya.
Peluang untuk berkoalisi dengan PKB, PKS, Nasdem dan PPP, kata dia, sangat terbuka.
Meski setiap partai memiliki calon yang ingin diusung, termasuk PDIP dan PKB yang mendeklarasikan mengusung Ono Surono dan Acep Adang.
"PDIP, PKS, PPP sudah punya ikatan, dan dengan PKB sudah sepakat bersama-sama, dengan NasDem juga komunikasi. Maka dari sini nanti kita tindaklanjuti untuk bertemu seluruh ketua partai yang lima itu, itu harus dilakukan," ucapnya.
"Pada akhirnya, PDI Perjuangan realistis termasuk saya sendiri harus realistis. Kalau dari lima partai ini kita sepakat untuk mengusung, maka calon pun yang terbaik untuk melawan kalau jadi Pak Dedi Mulyadi," tambahnya.
Baca: Adian, Ganjar, Ahok Diyakini Tingkatkan Kinerja PDI Perjuangan
Terkait deklarasi PDI Perjuangan dan PKB yang mengusung dirinya dengan Acep Adang, sejauh ini baru kesepakatan antar DPD tingkat Provinsi.
Keputusan siapa yang akan maju dan mendaftar ke KPU sebagai pasangan calon, kata Ono, sepenuhnya ada di tangan DPP partai.
"Nanti kita lihat, Ono-Acep itu baru disepakati di level provinsi. Yang memutuskan siapa, ya DPP partai. Sama seperti kami dan PKS sudah sepakat di Provinsi, sehingga masih sangat cair dan keputusannya di DPP partai," katanya.