Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon, Imron mengungkapkan keinginannya untuk berkoalisi dengan partai nasionalis-agamis pada Pilkada 2024 mendatang.
Hingga Sabtu, 16 Maret 2024 kemarin, KPU telah menyelesaikan rekapitulasi suara di 32 provinsi dan menyisakan 6 provinsi, sebelum batas akhir 20 Maret mendatang.
Terkait hal itu, KPU belum mengeluarkan keputusan perolehan kursi legislatif masing-masing partai politik di semua tingkat (DPR RI, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota, red).
BaCa: Utilisasi Infrastruktur Jokowi, Lompatan Ekonomi Ala Ganjar Pranowo
Namun masyarakat Kabupaten Cirebon telah mengetahui, PDI Perjuangan menjadi partai pemenang pada Pemilu 2024, dengan raihan sebanyak 13 kursi dari 50 kursi DPRD (setara 26 persen).
Dengan hasil tersebut, sesuai peraturan dan perudangan yang berlaku, PDIP memiliki hak mengusung sendiri pasangan calon bupati dan wakil bupati (kepala daerah, red), tanpa harus berkoalisi dengan partai lain, karena jumlah kursi legislatif yang diperoleh telah lebih dari 20 persen.
Namun, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon, H Imron justru berharap DPP merestui PDI Perjuangan berkoalisi dengan partai lain seperti PKB dan PKS.
“Soal rekomendasi itu murni kewenangan pusat, termasuk dengan siapa saya akan dipasarkan. Saya sendiri siap dipasarkan dengan siapapun termasuk dengan Wakil Bupati Hj Wahyu Tjiptanigsih,” ujar Imron.
Keinginannya berkoalisi dengan partai lain, menurut Imron, semata-mata ingin mempersatukan partai nasional dan partai agamis yang ada di Kabupaten Cirebon. Namun, Imron mengakui, sejauh ini komunikasi terkait koalisi belum dilakukan.
BaCa: Pimpin TPD Ganjar-Mahfud Kota Bekasi, Tri Adhianto Tancap Gas
“Kalau PKB dan PKS mau bergabung, kami dari PDI Perjuangan akan menyambut dengan gembira. Karena saya sendiri merasa punya kedekatan dengan semua ketua partai di Kabupaten Cirebon ini,” tuturnya.
Imron pun mengaku sudah menawarkan kepada para ketua partai untuk menjadi pendampingnya termasuk kepada Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, M Luthfi. Namun, belum ada yang merespons tawaran tersebut.
“Kita sering komunikasi dengan ketua partai, semua kita komunikasinya baik, tapi yang serius belum ada. Tapi intinya, kami sami’na wa atho’na, kalau diperintah yo monggo. Tergantung perintahnya saja,” pungkasnya.