Jakarta, Gesuri.id - DPC PDI Perjuangan Kulon Progo membentuk satuan tugas (satgas) operasi tangkap tangan (OTT) politik uang.
Dengan anggota sekitar 500 orang, satgas akan mengantisipasi praktik jual beli suara dalam Pilkada Kulon Progo 2024.
Baca: Ganjar Beri Sinyal PDI Perjuangan Tidak Gabung ke Pemerintahan
"Satgas ini hadir untuk mewujudkan Pilkada Kulon Progo yang adil dan bermartabat. Juga untuk mengamankan pilkada tahun 2024 ini, agar menjadi pilkada yang bermartabat dan terhormat tanpa politik uang," kata Ketua DPC PDI Perjuangan Kulon Progo, Fajar Gegana, di Kulon Progo, Kamis (21/11).
Melalui satgas itu, Fajar berharap seluruh pasangan calon tidak melakukan politik uang. Sehingga Pilkada Kulon Progo berjalan yang sangat adil.
Masyarakat bisa menentukan pilihan sesuai hati nurani, sehingga yang terpilih nantinya akan menjadi pemimpin yang sesuai harapan semuanya, demi keberlanjutan pembangunan di Kulon Progo.
Fajar menegaskan, satgas ini menjadi bagian dari komitmen DPC PDI Perjuangan Kulon Progo untuk tidak terlibat praktek jual beli suara. Dalam Pilkada Kulon Progo tahun ini, PDI Perjuangan Kulon Progo mengusung Paslon Novida Kartika Hadhi dan Rini Indriani.
"Iya,komitmen kami juga untuk tidak melakukan aksi seperti itu," ujarnya.
Fajar menerangkan, satgas OTT politik uang berjumlah 500 personel, mulai dari relawan, pengurus partai dan Banteng Muda Indonesia (BMI). Mereka diterjunkan mulai Jumat 22 November hingga Pemungutan Suara tanggal 27 November 2024.
Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo
"Mereka kamo sebar di seluruh Kulon Progo, di setiap pedukuhan maupun kalurahan. Serta titik rawan yang akan dilihat apakah terjadi kecurangan yang mengakibatkan pilkada menjadi tidak adil," katanya.
Fajar menjelaskan, jika ditemukan politik uang, maka satgas akan melaporkan ke pihak berwenang yakni Badan Pengawas Pemiliu (Bawaslu) Kulon Progo.
"Kami akan berkomunikasi dengan pihak terkait termasuk Bawaslu Kulon Progo. Jika nanti ada potensi, ataupun temuan, akan segera dilaporkan untuk ditindaklanjuti," ungkap Fajar