Kendari, Gesuri.id – DPD PDI Perjuangan Sulawesi Tenggara (Sultra) tengah melakukan persiapan menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2022 mendatang.
Setidaknya ada tujuh daerah di Sultra yang hendak menggelar Pilkada serentak.
“Kota Kendari, Bombana, Buton, Buton Tengah (Buteng), Buton Selatan (Busel), Muna Barat (Mubar) dan Kolaka Utara (Kolut),”kata Ketua DPD PDI Perjuangan Sultra Lukman Abunawas.
Baca: Dominasi Kemenangan di Pilkada Bali, Ini Harapan Koster
Dia melanjutkan, bahwa ketujuh daerah yang ikut pilkada ini sebab, masa jabatan bupati/wali kota telah berakhir di 2022.
“Jika masih mengacu pada UU pemilu yang lama pilkada dilaksanakan pada 2024. Tetapi saat ini ada revisi UU. Salah satu pasalnya, pilkada digelar 2022,”jelas mantan Sekprov Sultra itu.
Dijelaskan, ada dua opsi penyelenggaraan pilkada pada RUU itu, pertama yang berakhir pada 2022 dilaksanakan pilkada, demikian pula yang berakhir pada 2023 juga dilaksanakan pilkada.
“Opsi kedua adalah yang berakhir masa jabatan pada 2024 ditarik pada pilkada 2022. Ada juga pemikiran untuk pilkada serentaknya pada 2023,”kata mantan Bupati dua periode ini.
Baca: Sah! Ony-Antok Menangi Pilkada Ngawi
Diungkapkan, untuk mengantisipasi Pilwali Kendari pada 2022, katanya, pihak pemkot Kendari telah menganggarkan pada 2021 ini,”Ini mengantisipasi kalau Pilwali digelar di 2022, agar biaya tahapan telah disiapkan,”ucap Wagub Sultra itu.
Dirinya menambahkan, PDI Perjuangan memprioritaskan kader untuk maju Pilwali Kendari.
”Tapi kalau surveinya rendah kemudian elektabilitas tidak memungkinkan dan penerimaan masyarakat kurang, kita akan berkoalisi. Jika kader siap dan semua memungkinkan kita utamakan kader,”tambahnya.