Jakarta, Gesuri.id - DPC PDI Perjuangan Tulungagung tidak segan untuk mencabut kartu tanda anggota (KTA) bagi kader yang tidak tegak lurus dengan keputusan dewan pimpinan pusat (DPP).
Seperti diketahui, rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan telah diberikan kepada pasangan Maryoto Birowo - Didik Girnoto Yekti (Mardinoto).
Sehingga, ada kader lain yang mendaftar tetapi belum berhasil mendapatkan rekomendasi dari partai besutan Megawati Soekarnoputri itu.
Baca: Ganjarist Komitmen Setia Dukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2029
Wakabid Ideologi dan Kaderisasi DPC PDI Perjuangan Tulungagung, Wiwik Tri Asmoro mengungkapkan sebenarnya dari internal partai berharap semua bakal calon kepala daerah (Bacakada) yang merupakan kader PDI Perjuangan bisa tegak lurus dengan apapun keputusan partai.
Ketika mereka tidak mendapat rekomendasi dari PDI Perjuangan, mereka diharap mau mendukung calon yang didukung partai banteng. Pun tidak juga berupaya untuk mencari dukungan dari parpol lain.
Tetapi, Wiwik mengamini ada beberapa Bacakada yang notabene merupakan kader PDI Perjuangan yang masih berjuang mendapatkan rekomendasi dari parpol lain.
Tanpa menyebut siapa tokoh yang dimaksud, dia melanjutkan partai tidak bisa berbuat apa-apa karena itu merupakan hak masing-masing.
“Sebenarnya harapan kami bagi kader yang mendaftar ke PDI Perjuangan tapi belum mendapat rekomendasi, tetap tegak lurus dengan keputusan DPP,” katanya.
Meski begitu, Wiwik mengingatkan ada konsekuensi tersendiri jika ada kader PDI Perjuangan yang ngeyel mencari rekomendasi partai lain. Yaitu pencopotan KTA sehingga keanggotaan kader otomatis tercopot.
“Konsekuensinya KTA keanggotaan akan dicabut,” ungkap Wiwik.
Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan Tak Berniat Ikuti Pilkada
Kemudian, DPC PDI Perjuangan juga telah memberi peringatan bagi kader yang tidak mendapatkan rekomendasi untuk segera mencopot banner ataupun flyer mereka yang mengandung logo PDI Perjuangan.
Waktunya adalah 5 hari terhitung setelah surat rekomendasi dikeluarkan oleh DPP PDI Perjuangan.
“Karena ini mengandung marwah partai dan kepercayaan publik. Karena rekomendasi partai telah jatuh ke Mardinoto, tetapi logi partai masih dipakai oleh tokoh lain,” katanya.