Jakarta, Gesuri.id - Pemilihan Gubernur Jawa barat dan Wali Kota Bogor yang dilaksanakan pada November mendatang nyatanya diwarnai manuver dari sejumlah partai politik. Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang sukses membawa Prabowo-Gibran menang di Pilpres lalu kemungkinan akan mereflikasi Koalisi tersebut di pilkada daerah.
Juru Bicara Pemenangan Pilkada PDI Perjuangan Kota Bogor, Banu Bagaskara mengaku hal itu tidak menyurutkan semangatnya untuk bertarung dalam kontestasi tersebut.
Jika hal itu terjadi, sambung Banu, kemerdekaan berdemokrasi, dan PDI Perjuangan akan tegak lurus menjaga marwah demokrasi.
Baca: Ganjarist Sambut Baik Posisi Ganjar & Ahok di DPP PDI Perjuangan
Terlebih jika skenario melawan kotak kosong dalam pilkada menjadi skema pemenangan lawan untuk meredupkan partai besutan Megawati Soekarnoputri itu.
“Kami sudah mendengar adanya dugaan skenario Kotak Kosong karena bersatunya partai-partai yang tergabung dalam KIM di Pilpres berlanjut ke Pilkada serentak ini, diantaranya termasuk di Pilkada Kota Bogor. Semoga dugaan saya meleset,” ujar Banu.
“Namun apapun yang terjadi itu tentu tidak menyurutkan semangat kami kader PDI Perjuangan untuk melawan skenario tersebut. Jika memang betul dugaan tersebut terjadi, maka kemerdekaan demokrasi terancam sehingga kami di PDI Perjuangan akan berusaha untuk melawan ancaman tersebut dan menjaga demokrasi,” jelas Banu.
Anggota DPRD Kota Bogor Terpilih itu, juga menegaskan PDI Perjuangan merupakan partai ideologis yang mengedepankan azas kesamaan secara visi dan misi untuk berasa di garis terdepan membela rakyat.
Baca: Ganjarist Komitmen Setia Dukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2029
“Bahwa kami mencari kemenangan, tentu saja. Tapi kalau kemudian semua calonnya berpotensi secara ideologis bertentangan dengan PDI Perjuangan, sudah pasti tidak akan kami usung. Itu clear,” jelasnya.
Yang terpenting, kata dia, PDI Perjuangan bersikap bahwa Pilkada ini bukan hanya soal menang dan kalah. Akan tetapi, ada nilai-nilai pancasila yang tertanam, dan sebagai bentuk ikhtiar mempertahankan nilai-nilai demokrasi di Indonesia.
“Kami ingin mempertahankan nilai-nilai ideologis yang tertanam dalam partai kami. Tentu kami ingin berikhtiar mempertahankan demokrasi yang baik dan berkualitas dengan mendorong siapapun calon yang terbaik untuk melawan ancaman terhadap demokrasi tersebut,” pungkasnya.