Jakarta, Gesuri.id - Buntut peristiwa dugaan penganiayaan oleh oknum anggota TNI kepada sejumlah relawan Ganjar-Mahfud di Klaten dan Boyolali. Peristiwa itu membuat kaum profesional lintas generasi, akademisi, dan aktivis buka suara.
Ketua Umum Barikade 98 Benny Rhamdani mengatakan atas kejadian penganiayaan tersebut bangsa Indonesia saat ini memasuki episode darurat brutalitas politik.
Baca: Lima Kelebihan Gubernur Ganjar Pranowo
'Peristiwa tindak kekerasan yang sangat tidak bisa diterima oleh siapapun," kata Benny kepada wartawan di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (31/12/2023).
Benny bersama dengan rekan-rekan dari bidang akademisi dan aktivis mengutuk keras perlakuan oknum TNI yang diduga melakukan kekerasan terhadap relawan di Klaten dan Boyolali.
Pihaknya menyatakan sikap terhadap aksi kekerasan tersebut, yang didalamnya terdapat, mengutuk tindakan kekerasan tersebut sebab kekerasan dalam bentuk apapun tidak dapat dibenarkan dalam negara hukum dan demokrasi.
Kedua, mendesak kepada aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas peristiwa tersebut.
Baca: Ini Profil Singkat Ketua TPD Ganjar-Mahfud Provinsi Sumatera Selatan
"Mengingatkan agar aparat TNI/Polri untuk bersikap netral dalam seluruh proses Pemilihan Umum sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku," ujar Benny.
"Jika peristiwa tersebut tidak diusut tuntas secara adil maka kami menilai ini semacam pembiaran terhadap brutalitas yang menandakan masa depan demoorasi makin suram. Darurat Demokrasi, Darurat brutalitas Politik," pungkas Benny.