Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengatakan, Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pemilu 2024 (TKRPP) yang dibentuk oleh DPP PDI Perjuangan pada 27 April 2022 lalu untuk menjadi wadah berkoordinasi relawan Ganjar-Mahfud selama masa kampanye Pilpres 2024, resmi ditutup pada Jumat, 8 Maret lalu. Penutupan TKRPP dilakukan seiring berakhirnya masa kampanye Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
“TKRPP dibentuk untuk menjadi rumah aspirasi relawan yang tugas utamanya mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD selama Pilpres 2024. Seiring berakhirnya masa kampanye Pilpres 2024, maka DPP PDI Perjuangan memutuskan untuk menutup rumah aspirasi relawan. Keputusan ini diambil karena masa kampanye sudah selesai,” ujar Basarah di Jakarta, Senin (11/3/2024).
Basarah menjelaskan, selama memimpin TKRPP dalam 10 bulan terakhir dirinya dibantu oleh Deddy Sitorus, Adian Napitupulu, Eko Sulistyo, Syihab, Riezky Aprilia, Restu Hapsari, Z Tony, Erwin Usman, Pria Biswara, Anneke Irawati, Tatang Badru Taman dan Mohammad ‘Didit’ Andri.
Selain itu, Basarah juga menjelaskan, jumlah organ relawan Ganjar-Mahfud yang terdaftar di Rumah Aspirasi Relawan TKRPP sejak didirikan pada April 2022 hingga Januari 2024 lalu mencapai 4.175 organ relawan yang tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah organ relawan Ganjar-Mahfud terbesar, lanjut Basarah, tersebar di Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta.
“Sebagai Ketua TKRPP Pusat saya menyampaikan terima kasih kepada kawan-kawan relawan Ganjar-Mahfud di seluruh Indonesia, para Kadiv dan staf TKRPP Pusat dan pengurus TKRPP daerah yang telah bekerja keras mengkampanyekan pasangan Ganjar-Mahfud selama masa kampanye Pilpres 2024. Sebuah kehormatan bagi saya, yang telah ditunjuk Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, untuk memimpin langsung barisan relawan Ganjar-Mahfud selama 10 bulan terakhir. TKRPP telah menjadi salah satu motor penggerak kampanye Ganjar-Mahfud,” ujar Basarah.
Meski demikian, Basarah menegaskan, Pemilu 2024 belum berakhir walau masa kampanye calon presiden dan wakil presiden sudah selesai. Sebab, lanjut Basarah, hingga kini penghitungan suara secara manual dan berjenjang di KPU belum berakhir.
“Apalagi kita semua tahu adanya dugaan kecurangan Pemilu 2024 yang terjadi secara terstruktur, sistematis dan massif (TSM) di seluruh wilayah. Begitu pun juga kita lihat bersama adanya anomali suara juga terjadi di Pemilu 2024,” ujar Basarah, yang juga Wakil Ketua MPR.
Oleh karena itu, Basarah mengatakan, tim khusus yang dibentuk Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud sedang merampungkan bukti-bukti dugaan kecurangan yang terjadi secara terstruktur, sistematis dan massif (TSM) di seluruh Indonesia yang akan disampaikan saat menggugat hasil Pemilu 2024 ke Mahkamah Konstitusi.
“Pada saat yang bersamaan, Fraksi PDI Perjuangan di DPR juga terus mematangkan wacana penggunaan Hak Angket terkait dugaan kecurangan Pemilu dengan fraksi partai politik lainnya di parlemen. Pematangan langkah-langkah politik yang akan diambil terkait penggunaan Hak Angket sambil mencermati dinamika politik di Tanah Air,” ujar Basarah.
Menurut Basarah, rencana TPN Ganjar-Mahfud menggugat hasil Pemilu Presiden 2024 ke Mahkamah Konstitusi, dan juga wacana penggunaan Hak Angket yang sedang digulirkan fraksi-fraksi di DPR untuk menyelidiki dugaan kecurangan Pemilu Presiden 2024 merupakan hak konstitusional. Langkah-langkah politik dan hukum yang akan ditempuh itu agar pemerintahan mendatang memiliki legalitas konstitusional dan legitimasi sosial-politik yang kuat.
