Blora, Gesuri.id - Capres bernomor urut 3 di Pilpres 2024 Ganjar Pranowo kembali membawa harapan tentang perbaikan nasib para petani.
Kali ini, capres yang berpasangan dengan Mahfud Md itu mendatangi para petani di Blora, Jawa Tengah (Jateng), dan berjanji akan memutihkan kredit macet di kalangan warga yang mencari mata pencaharian dari tani.
Ganjar menyampaikan programnya tentang pemutihan utang petani itu saat berbicara di hadapan ribuan warga di Desa Kutukan, Kecamatan Randublatung, Blora, Kamis (4/1/2024).
Gubernur Jateng periode 2013-2018 dan 2018-2023 itu menuturkan persoalan utang menjadi masalah serius di kalangan petani.
Oleh karena itu, Ganjar menawarkan sejumlah program khusus untuk petani, yakni penambahan pupuk bersubsidi dan jaminan ketersediaannya, bantuan bibit dan obat-obatan, serta penghapusan kredit macet.
“Setelah kemarin kami punya program penghapusan kredit macet nelayan, para petani juga protes, “kami juga pengin, Pak”. Makanya setelah kami hitung-hitung, jumlahnya enggak banyak, sekitar Rp 600 miliaran. Itu nanti juga kami hapuskan," ucap Ganjar disambut aplaus warga.
Ganjar menegaskan penghapusan kredit macet petani itu bertujuan memudahkan para petani bangkit dari berbagai persoalan.
Selama ini para petani yang sudah didera pandemi, menghadapi cuaca yang tidak menentu, bahkan bencana alam, masih terbebani cicilan kredit.
Oleh karena itu, Ganjar meyakini program penghapusan kredit macet tersebut akan mendorong petani makin produktif.
“Petani kita bisa bangkit lagi, berproduksi lebih baik lagi sehingga kebutuhan pangan kita tercukupi," ucap Ganjar yang dalam kesempatan itu mengenakan kemeja putih bertuliskan Sat Set.
Ribuan petani yang menyimak tawaran program dari Ganjar itu pun mengaku gembira. Wagiman, salah satu warga yang ikut berdialog dengan Ganjar, mendoakan capres berambut putih itu terpilih menjadi presiden dan segera mewujudkan program penghapusan kredit macet para petani.
"Alhamdulillah, Pak. Ya Allah, semoga Pak Ganjar jadi presiden kersane utang kula dilunasi (agar utang saya dilunasi)," ucap Wagiman.
Menurut Wagiman, dirinya berutang untuk membiayai pertaniannya. Jumlah utangnya Rp 11 juta.
Namun, Wagiman tak mampu mencicil utangnya. Gagal panen membuat pria paruh baya itu kesulitan keuangan, bahkan rumahnya nyaris disita.
"Sudah macet enam bulan. Rumah saya sudah didatangi mau disita. Ya semoga Pak Ganjar bisa membantu," harapnya.
Petani lainnya, Umiyati mengaku sangat menantikan program pnghapusan utang yang ditawarkan Ganjar itu segera terealisasi.
Perempuan berusia 35 tahun itu mengatakan cicilan utangnya sudah menunggak tiga bulan karena harga panenan anjlok gara-gara serangan hama.
"Benar, Pak. Saya itu sampai bingung mau bayar utang di bank pakai apa. Hasil panen harganya anjlok terus dan hasilnya ndak banyak karena hama,” katanya.
Saat ini Umiyati punya utang Rp 50 juta. Dia pun terus memikirkan cara melunasi utangnya.
Namun, Umiyati juga tak bisa memperoleh pinjaman untuk melunasi utangnya yang sebesar itu. Oleh karena itu, dia sangat berharap program dari Ganjar menjadi solusi atas permasalahannya.
"Hari ini doa saya terkabul, Pak Ganjar datang membawa program yang kami inginkan. Kalau uutang macet kami dilunasi, tentu bisa bertani dengan nyaman dan lebih giat lagi," ucapnya.