Jakarta, Gesuri.id - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengakui bahwa biaya yang dihabiskan untuk menjadi Anggota DPR RI memang tidak sedikit. Hal itu ia ketahui berdasarkan pengalamannya menjadi pengurus partai.
"Saya pengalaman sekjen partai, ada yang cukup Rp300 juta untuk menjadi anggota DPR, ada yang butuh Rp43 miliar untuk mendapat satu kursi," kata Tjahjo dalam konferensi pers Hari Antikorupsi Sedunia di Hotel Bidakara, Selasa (4/12).
Baca: Menteri Tjahjo Ajak Masyarakat Tolak Politik Uang
Tjahjo mengatakan nominal-nominal itulah yang menjadi taksiran para calon anggota legislatif saat harus merogoh koceknya.
Ia pun mengakui peran pemerintah masih terbatas untuk memberantas 'racun demokrasi', yaitu politik uang dalam proses pemilihan pejabat daerah, anggota DPR, hingga presiden dan wakil presiden.
"Tangan pemerintah seperti saya ini terbatas menyangkut politik uang dalam proses memilih seorang kepala daerah, DPR, DPD, sampai capres cawapres," ucap Tjahjo.
Menteri dari PDI Perjuangan itu mengatakan kewenangan penuh untuk memberantas racun demokrasi berada di Komisi Pemberantasan Korupsi. Dengan memberantas racun demokrasi, Tjahjo melanjutkan, niscaya konsolidasi demokrasi dan sistem pemerintahan yang efektif dan efisien dapat terwujud.
"Kita menganut sistem pemerintahan presidensil yang multipartai untuk mewujudkan konsolidasi demokrasi dan sistem pemerintah yang efektif efisien. Salah satu langkah-langkah inilah yang diinisiasi KPK: memangkas, memerangi, racun demokrasi," ucapnya.
Selain itu, terdapat juga apa yang disebut 'benalu demokrasi'. Untuk yang satu ini, menurut Tjahjo partai politik lah yang mempunyai kewenangan penuh untuk memberantas hal itu.
Baca: Tjahjo: Lawan Politik Uang dan Ujaran Kebencian
"Dari tahap benalu politiknya itu kewenangan parpol yang pemerintah dan KPK tidak bisa ikut campur, rekrutmennya kaderisasi masing-masing partai punya anggaran dasar anggaran rumah tangga," papar Tjahjo.
Tjahjo menyimpulkan masih terdapatnya racun dan benalu demokrasi lantaran politik di Indonesia masih berbiaya tinggi.