Jakarta, Gesuri.id - DPP PDI Perjuangan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia di Hotel Grand Paragon, Jakarta Barat, Selasa (14/6).
Hal itu, demi memperkuat konsolidasi struktural menuju Pemilu dan Pilpres 2024.
Baca Hasto: Kader Bergerak Gotong Royong Bukan Orang Per Orang
Lebih dari 3.000 orang anggota dewan tingkat provinsi dan kota mengikuti acara yang dibuka oleh Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Turut mendampingi Wasekjen bidang Pemerintahan Umum Arif Wibowo dan Wasekjen bidang internal Utut Adianto, Ketua DPP bidang ideologi dan kaderisasi Djarot Saiful Hidayat serta Ketua DPP bidang pariwisata Wiryanti Sukamdani. Ketua Umum Megawati Soekarnoputri serta unsur kepartaian yang lain hadir melalui layanan daring.
Mendagri Tito Karnavian hadir di acara pembukaan diwakili Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Bahtiar, serta Ketua KPU Hasyim Asyari.
Acara pembukaan digelar dengan protokol kepartaian yang melibatkan Purna Paskibraka angkatan 2021, yang Ketua Pembinanya adalah Megawati.
Hasto Kristiyanto mengatakan konsolidasi partai adalah jawaban PDI Perjuangan untuk mewujudkan jati diri sebagai kekuatan kolektif dan bergotong royong. Berpolitik bagi PDI Perjuangan memiliki tanggung jawab besar pada masa depan bangsa dan negara.
Hasto lalu berbicara panjang soal geopolitik Soekarno. Menurutnya, kepemimpinan geopolitik Indonesia harus digelorakan kembali. Hal ini penting karena moralitas sering terkendala dengan hal remeh temeh, transaksional. Demokrasi bukan lagi dilakukan demi kepentingan yang substansial.
Namun demokrasi yang rawan dipenetrasi kekuatan kapitalisme global yang ingin menguasai Indonesia kembali lewat jalur politik. Dilakukan melalui demokrasi yang bersifat elektoral dan transaksional itu.
Pada kesempatan itu, Hasto mengatakan kader PDI Perjuangan tak boleh berada di zona nyaman. Hasil survei yang menempatkan elektabilitas partai di tempat teratas, setiap saat bisa berubah.
“Yang tidak boleh berubah adalah spirit turun ke masyarakat, karena kemenangan itu diperoleh dengan pergerakan dengan rakyat, bukan dengan mobilisasi di tingkat elite. Maka kita akan selalu memilki instrumen kerakyatan,” kata Hasto.
Baca Megawati Heran Marhaen Dikonotasikan Lain, Padahal Petani
Di hadapan ribuan kader itu, Hasto mengatakan, kalau kader ditanyai siapa yang akan menjadi capres-cawapresnya di 2024, agar menjawab bahwa yang lebih penting adalah bangsa Indonesia memiliki banyak PR yang masih harus. Dan itu hanya bisa dijawab dengan membangun kepemimpinan Indonesia di seluruh aspek kehidupan.
“Di bawah kepemimpinan PDI Perjuangan, kita gelorakan kembali kebangkitan Indonesia Raya untuk dunia. Berpegang teguh pada disiplin partai, disiplin untuk gerak di tengah rakyat,” kata Hasto.
“Dan jangan mudah terbawa arus. Komando akan diberikan ibu ketua umum. Dan ketika komando diberikan, seluruh elemen partai bergerak dalam satu rampak barusan, dalam optimisme memenangkan pemilu 2024, membuat hattrick saudara-saudara sekalian,” pungkas Hasto.