Jakarta, Gesuri.id - Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD dapat suntikan dukungan dari kelompok relawan generasi Z dan milenial. Kelompok ini menamakan diri Sahabat Mahfud Muda dan telah dideklarasikan di Posko Menteng, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Budy Sugandi ditunjuk sebagai Koordinator Nasional Sahabat Mahfud Muda. Dia dipercaya mengekstraksi relawan yang kebanyakan anak muda dan influencer ini untuk meraih hati pemilih generasi z dan milenial.
Siapa Budy Sugandi? Gandi sapaan akrabnya, ternyata punya segudang rekam jejak prestasi. Dia menyelesaikan studi Master dan Doktor di luar negeri semua dengan beasiswa.
Master dari Marmara University Istanbul Turki (Beasiswa YTB Turkiye Burslari) dan Technische Universitat Braunschweig Jerman (Beasiswa Erasmus Mundus+).
Menyelesaikan Doktor bidang Education Leadership and Management dari Southwest University China (Beasiswa CGC China). Saat menempuh Doktor, dia dianugerahi sebagai Excellent International Student 2019 dari Southwest University, China.
Gandi merupakan Co-chairman G20 untuk pemuda/Co-chair Y20 Indonesia 2022. Tahun lalu juga menjadi delegasi pemuda Indonesia di acara internasional COP 27 di Mesir dan Global Youth Summit di Russia.
Dia juga merupakan peraih beasiswa Australia Awards dalam program short course leaders, entrepreneurs and innovators of technology pada 2016. Selain itu Gandi juga memiliki bisnis startup dan merupakan Anggota Majelis Sabuk Hitam (DAN 1) Karate INKAI.
Dia juga aktif menjadi pembicara di level nasional hingga internasional. Sudah menulis beberapa buku dan artikel jurnal baik sendiri maupun bersama, buku-buku tersebut di antaranya: Jelajah Hidup Tanpa Batas (Elex Media, 2018), Sapere Aude (Gramedia Pustaka Utama, 2018), Kabut Pendidikan Indonesia (Aura Publishing, 2015), Kirmizi Beyaz (Aura Publishing, 2017), Gotong Royong Melawan Politik Uang (Sai Wawai Publishing, 2015), dan Kisah 5 Benua (Aura Publishing, 2018).
Artikel-artikel jurnalnya seperti Recruitment and Mobility of International Students: spotlight on a Chinese University (Journal of Globalization, Societies and Education, Routledge 2021, Q1).
Juga A Correlation Study between Principals’ Instructional Leadership Practice and Teacher Organizational Commitment: Public Secondary Schools in Yogyakarta Province, Indonesia (International Journal of Scientific & Technology Research, 2021). Kecintaannya pada pendidikan mendorong Gandi mendirikan Klikcoaching di bawah PT Karya Milenial Indonesia. Klikcoaching adalah startup mentoring pendidikan online yang bertujuan membantu anak-anak Indonesia meraih beasiswa ke luar negeri.
Belajar dari pengalaman hidupnya, Gandi berharap, anak-anak Indonesia bisa melanjutkan studi tanpa harus terbebani dengan keterbatasan ekonomi keluarga. Di startup ini pula, Gandi mencoba menghubungkan mahasiswa Indonesia di luar negeri dengan para pencari beasiswa.
Gandi mengumpulkan lebih dari 100 mentor beasiswa dari berbagai negara di Klikcoaching. Klikcoaching kini berkembang dengan memberikan training secara profesional hingga menghubungkan penggunanya ke dunia kerja.
Selain Klikcoaching, Gandi juga merupakan Direktur Utama di PT Graha Media Madani. Perusahaan yang bergerak di bidang media dan branding.
Sejak tahun 2015, Gandi pernah bekerja di beberapa perusahaan, mengajar sebagai dosen tamu, hingga menjadi konsultan di Kementerian. Pernah bekerja di World Bank dan juga pernah diamanahkan sebagai Direktur Akuisisi Talenta Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta.
Selain itu, ia juga berperan di banyak organisasi riset, pergerakan dan pendidikan, antara lain: Ketua Umum Indonesian Council of Youth Development (ICYD), Ketua Umum MES Tiongkok, Wakil Katib Syuriah PCINU Tiongkok, Dewan Ahli Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Pamekasan, Ketua Umum Yayasan Cendekia Muda Madani, Ketua Komisi Pendidikan PPI Dunia, Ketua Bidang Edupreneur dan Inovasi Rumah Milenial, dan Anggota Majelis Sabuk Hitam (DAN 1) Karate INKAI.
Di luar kesibukannya, Gandi juga sering menulis opini di media nasional. Deretan prestasinya mengantarkan Gandi hingga diamanahkan menjadi Koordinator Nasional Sahabat Mahfud Muda.
Dikatakan, kaum muda sejatinya tak suka yang instan-instan. Kaum muda gandrung dengan proses. Sahabat Mahfud Muda, diminta menghindari gimmick yang kurang substantif.
Sebab di negara lain, kaum mudanya meninggalkan hal receh. Amat sayang jika kaum muda sekadar membincangkam gemoy, pegang boneka, joged-joged, dan sejenisnya.
"Kaum muda jangan mau dijadikan objek dan konsumen. Tapi harus ikut terlibat dalam diseminasi gagasan. Bikin konten yang gembira, tapi tetap subtansial dan mendidik," pesannya.