Denpasar, Gesuri.id - Calon Gubernur Bali nomor urut 1 Wayan Koster berkomitmen untuk mewujudkan Pulau Dewata yang rukun di tengah gempuran arus informasi media sosial yang bernada kebencian.
"Bali ini terdiri atas berbagai komponen masyarakat baik dari sisi agama maupun asal golongannya. Oleh karena itu, kehidupan masyarakat Bali harus dibangun dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila," kata Koster di Desa Budaya Kertalangu, Denpasar, Sabtu (5/5)
Baca : Ribuan Warga Sukawati Bertekad Menangkan Koster AMAN
Menurut Koster, Bali harus bisa memberikan contoh bagi daerah lain dengan kehidupan umat beragama yang rukun dan berlandaskan ideologi Pancasila.
"Bali harus dijadikan percontohan membumikan nilai-nilai Pancasila agar semua masyarakat di Bali merasakan pengayoman penuh oleh pemimpin Bali kelak," ucapnya.
Koster juga menyebut, akan merangkul lebih banyak kelompok masyarakat di Bali yang sangat heterogen. Hanya saja hal itu baru bisa dilakukan dengan pola kepemimpinan yang arif dan bijaksana. Ini membutuhkan kepemimpinan yang arif, bijaksana, bisa mengayomi, menjaga, mengajak semua komponen membangun, menjaga dan memajukan Bali.
Baca : Blusukan ke Pasar, Koster Bikin Heboh Pedagang
"Kita bertanggung jawab memajukan Bali, meningkatkan kesejahteraan rakyat Bali didasarkan pada toleransi dan kerukunan yang dibangun berdasarkan nilai-nilai agama. Kita tahu bersama semua mengajarkan hidup rukun, toleran, dan bekerja sama untuk membangun Bali ke depan," kata Koster.
Ketua PWNU Bali, Abdul Aziz sependapat dengan apa yang disampaikan oleh Wayan Koster. Menurut dia, kerukunan di Bali mesti dijaga agar pembangunan Bali tak terganggu apapun.
"Kerukunan adalah sebuah hal yang sangat baik untuk memelihara keberagaman di Bali. Itu sudah dibuktikan oleh Pak Koster jauh hari sebelum pertemuan ini dilaksanakan," ujarnya.
Kampanye Koster di Denpasar tersebut dihadiri oleh kelompok lintas agama itu Ikawangi, IKMS Bali, Bamus Sunda, PWNU Bali dan sejumlah tokoh masyarakat lintas etnis seperti Ardi Ganggas, H Edy Rizal dan H Syahwan.
