Jakarta, Gesuri.id – Pemilihan Umum Kepala Daerah Jakarta Raya tengah dilanda kontroversi besar. Calon independen, Komjen. Pol. (Purn). Dharma Porengkun, diduga kuat menggunakan data dukungan yang tidak sah untuk mencalonkan diri.
Banyak warga yang terkejut saat mengetahui nama mereka terdaftar sebagai pendukung Porengkun, padahal mereka tidak pernah memberikan dukungan tersebut.
Sekretaris Jenderal DPN Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem), Abraham Leo, menyuarakan kemarahannya atas kejadian ini.
"Bahkan mantan komisioner Komnas HAM pun dicatut sebagai pendukung. Ini mantan pejabat publik, loh! Belum lagi banyak kader partai dan masyarakat umum yang tidak mengenal Dharma Porengkun, kok tiba-tiba didaftarkan sebagai pendukung," ungkapnya, dalam keterangan yang diterima, Jumat (16/8)..
Pria yang akrab disapa Abe, menyamakan praktik ini dengan modus operandi pinjaman online (pinjol) ilegal yang kerap menggunakan data pribadi tanpa izin.
"Ini sama saja dengan main hantam data pribadi orang. Sampai sekarang negara tidak memberikan perlindungan yang memadai. Pelaku transaksi data pribadi tidak pernah dihukum berat. Bahkan, server pusat data pemerintah saja sempat jebol, menunjukkan bahwa mereka yang berwenang benar-benar tidak kompeten," tegasnya.
Lebih lanjut, Ia mengkritik keras kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dinilai lalai dalam melakukan verifikasi data.
"KPU berarti tidak menjalankan verifikasi dengan benar, apalagi verifikasi faktual. Jika KPU hanya menjalankan pesanan dari pihak yang tamak akan kekuasaan, lebih baik bubarkan saja! Ada dua kemungkinan, KPU otak udang atau hanya menjalankan perintah dari penyandera hukum dan kroni-kroninya," tutupnya.