Balikpapan, Gesuri.id – Pasangan nomor 4, Rusmadi Wongso- Safaruddin melakukan blusukan kampanye yang efektif. Bila Cagub Rusmadi mengunjungi Kabupaten Kutai Kartanegara, Cawagub Safaruddin menjajaki karya anak bangsa di jantung kota Kaltim, yakni Balikpapan sebelah barat. Dia langsung menyaksikan proses pembuatan kapal laut menggunakan kayu.
Menuju galangan kapal, Safaruddin sengaja berjalan kaki di kawasan Baru Ulu sejauh dua kilo meter. Hal ini mendapat antusias sambutan warga. Ada yang berebutan untuk minta foto atau sekadar bersamalam. Tak hanya ibu-ibu yang ‘menyerbu’, tapi juga tukang ojek dan sopir angkot. Warga sekitar menaruh harapan kepada Cawagub Safaruddin yang berpasangan dengan Cagub Rusmadi Wongso.
“Kami warga Balikpapan mendukung Pak Safaruddin. Kami percaya dan merasa aman dipimpin beliau dengan Pak Rusmadi,” kata Santi, seorang perempuan separuh baya.
(BACA : Komitmen Membuat Sejahtera Nelayan)
Akhirnya, dia tiba di galangan kapal nelayan. Lantas langsung disambut puluhan ibu yang mengaku sudah lama menunggu kedatangan Cawagub Kaltim yang popularitasnya kian meroket itu. Suasana harmonis, kekeluargaan begitu kental terasa kala itu.
Kaki Cawagub itu sendiri akhirnya mengarah ke lokasi galangan kapal milik kapal Haji Jamaluddin; seorang lelaki paruh baya yang tak menyelesaikan SD, namun ahli dalam membuat kapal kayu yang harganya bisa mencapai Rp1 miliar. Safaruddin terkagum-kagum dengan karya Jamaluddin. Mantan Kapolda Kaltim ini menyediakan waktu khusus untuk melihat dari dekat bagaimana tata kerja pembuatan kapal di galangan kapal nelayan di Pekalong Baru Ulu, Balikpapan Barat.
Dia merasa perlu mendukung kalangan ekonomi kreatif untuk terus lebih berkembang. “Ini perahu nelayan buatan anak bangsa. Kita sejak dulu sudah mampu membuat kapal-kapal dengan ukuran besar. Luar biasa, saya bangga dengan Pak Jamaluddin,” sebut lelaki yang sudah mendapatkan dua bintang dalam perjalanan karir di Polri tersebut.
Ditegaskan Safaruddin, terhadap karya anak bangsa, pemerintah harus membantu agar bisa dipasarkan sampai ke luar negeri. “Di negeri sendiri saja banyak nelayan kita yang masih membutuhkan kapal lebih besar untuk muat ikan tangkapan. Begitu juga di luar negeri. Jadi, ini yang kita pikirkan untuk mereka,” kata Safaruddin.
(BACA : Siap Tuntaskan Banjir di Samarinda)
Jamaluddin yang ditemui Safaruddin kemudian bercerita soal rahasia bagaimana dirinya menjual kapal nelayan buatannya. Dia sudah puluhan tahun tinggal di Balikpapan dengan profesi sebagai pembuat kapal nelayan. “Yang memesan kapal bukan hanya dari nelayan, tapi juga dari pengusaha dan pemerintah,” akunya.
Dia menjual kapal kayu buatannya mulai harga Rp100 Juta sampai dengan Rp1 miliar. Menurutnya, hal itu berdasarkan ukuran panjang dan lebarnya. “Yang saya buat kapal selain untuk menangkap ikan, juga mengangkut barang seperti sembako dan hasil alam lainnya. Termasuk batu gunung dan material bangunan,” tuturnya.
Safaruddin kemudian menjelaskan, kalau dirinya bersama Rusmadi Wongso sudah menyiapkan 10 program dan visi ‘Kaltim Bermartabat”. “Nelayan harus diberikan alat informasi tentang cuaca dan deteksi lokasi berkumpulkan ikan untuk ditangkap. Begitu juga pembuatan kapal, mereka perlu dibantu pemerintah agar lebih maju. Itu salah satu program pembangunan bersama Pak Rusmadi,” ucapnya.