Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Charles Honoris menilai kisi-kisi soal debat pasangan calon presiden dan wakil presiden yang diberikan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) kepada masing-masing paslon, sangat untungan bagi kubu 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Pasalnya, pasangan tersebut memang terkenal sering "off-side" atau salah menyampaikan data bahkan tidak memakai data sama sekali saat menyampaikan pernyataan kepada publik.
Baca: Kiai Ma'ruf Beri Tanggapan Dicoretnya Dua Panelis Debat
Dengan adanya kisi-kisi soal debat, Charles berharap Prabowo dan Sandi tidak lagi salah data saat memberikan pernyataan ke publik.
"Jadi, daftar pertanyaan dari KPU ini supaya Prabowo tidak lagi menyebut Haiti ada di Afrika, dan tidak lagi asal ngomong bahwa selang cuci darah di RSCM dipakai untuk 40 orang. Juga agar Sandiaga bisa mengingat lagi utang-utangnya saat membangun Tol Cipali, sehingga dia tidak (pura-pura) lupa saat bicara ke publik," ujar Charles melalui keterangan tertulisnya, Jakarta, Selasa (8/1).
Menurut anggota Komisi I DPR RI ini, pernyataan ngawur yang kerap salah data bisa sangat merugikan masyarakat jika pasangan penantang Jokowi-Ma'ruf Amin tersebut sampai tidak diberikan bocoran soal.
"Bayangkan kalau hal-hal ngawur seperti itu tersampaikan dalam Debat Capres-Cawapres hanya karena Prabowo-Sandi tidak dikasih daftar pertanyaan sebelumnya. Jelas publik yang paling dirugikan. Sebab, publik berhak atas informasi yang benar, bukan informasi ngawur tanpa data, apalagi hoaks," kata Charles.
Charles mengatakan, ada atau tidaknya kisi-kisi soal debat yang diberikan oleh KPU, sama sekali tidak berpengaruh pada paslon 01, khususnya kepada Jokowi. Pasalnya, sebagai presiden petaha, Jokowi sudah lebih dari cukup makan asam garam dalam pemaparan berbasis data.
Apalagi kakek dari Jan Ethes ini sudah sangat berpengalaman sebagai pemimimpin, mulai dari Walikota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga kini sebagai Presiden ke-7 RI.
"Pak Jokowi tinggal bercerita saja tentang kesuksesan pemerintahan dan prestasi yang telah dia buat selama ini. Sebaliknya, bagi Prabowo debat itu mungkin sulit, karena dia tidak punya pengalaman dalam pemerintahan, sehingga harus mengarang cerita. Belum lagi, Prabowo harus menutupi rekam jejak masa lalunya yang kelam saat mertuanya berkuasa," ucap Charles.
"Sebaliknya, bagi Prabowo debat itu mungkin sulit, karena dia tidak punya pengalaman dalam pemerintahan, sehingga harus mengarang cerita. Belum lagi, Prabowo harus menutupi rekam jejak masa lalunya yang kelam saat mertuanya berkuasa," tambahnya.
Baca: Belum Pernah Ikut Debat, Kiai Ma'ruf Tetap Percaya Diri
Terkait dengan banyaknya sindirian dari pihak lawan yang menganggap pemberian kisi-kisi soal debat tak ubahnya lomba cerdas cermat, Charles mengingatkan bahwa keputusan tersebut sudah menjadi kesepakatan bersaama antara KPU dengab kedua timses masing-masing kubu.
"Sebaliknya, bagi Prabowo debat itu mungkin sulit, karena dia tidak punya pengalaman dalam pemerintahan, sehingga harus mengarang cerita. Belum lagi, Prabowo harus menutupi rekam jejak masa lalunya yang kelam saat mertuanya berkuasa" pungkasnya.