Aceh, Gesuri.id – Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD mengawali masa tahapan kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Kota Sabang, Aceh.
Berdasarkan informasi, Mahfud MD berangkat dari Bandara Halim Perdanakusum Jakarta selepas Subuh dan tiba di Bandara Maimun Saleh, Sabang pada Selasa (28/11/2023).
Mahfud MD bersama rombongan terbang menggunakan pesawat Raytheon Hawker 800XP dengan registrasi N2409K.
Setelah itu, kepada Mahfud MD dilakukan peusijuk (tepung tawar) oleh tokoh adat setempat.
Saat memulai kampanye di Taman Pasi Jaboi Kecamatan Sukajaya, Sabang, Mahfud MD menyapa warga dengan menggunakan Bahasa Aceh ‘Peu Haba’, yang artinya ‘apa kabar’.
Kemudian Mahfud MD membacakan pantun menggunakan Bahasa Aceh.
“Le bungong yang get ta cok keu bijeh, bijeh ta bloe bak si putra. Beudoh rakan ta bangun Aceh, Aceh Maju Indonesia Sejahtera,” ucap Mahfud yang disambuh gemuruh tepuk tangan dari warga.
Menko Polhukam ini kemudian mengatakan bahwa dirinya berada di Desa Jaboi, desa yang memiliki keindahan alam pantainya.
“Di sinilah nanti Indonesia akan diantarkan terbenam mataharinya. Setelah Mas Ganjar tadi (berada di Marauke) menyambut terbitnya matahari,” ungkap Mahfud.
Kemudian Mahfud MD mengajak seluruh warga dan relawan yang hadir untuk menyanyikan lagu patrotik ‘Dari Sabang sampai Marauke’.
Dalam kampanyenya, Mahfud menginginkan agar guru ngaji bisa naik kelas dengan peningkatan kesejahteran.
Hal itu guna mewujudkan pemerataan kualitas pendidikan nasional.
"Kami sudah cantumkan program unggulan untuk Aceh yaitu Program Unggulan Guru Ngaji,” kata Mahfud dalam sambutannya pada kampanye bertajuk Tatap Muka Gerak Cepat Ganjar-Mahfud di Taman Pasi Jaboi Kecamatan Sukajaya, Sabang.
“Program itu akan menghitung secara cermat, menyediakan secara sungguh-sungguh dana untuk para ustadz," sambungnya.
Dia menyebutkan bahwa, di Kota Banda Aceh terdapat sebanyak 1.500 guru ngaji, yang 65 persen diantaranya mendapatkan gaji di bawah Upah Minimun Regional (UMR)
Dengan meningkatnya kesejahteraan guru ngaji atau tenaga pendidik keagamaan, Mahfud berharap program tersebut bisa membangun moral dan karakter anak-anak Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.