Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi I DPR RI, Charles Honoris menilai ajakan debat Pilpres dengan bahasa Inggris tidak nasionalis.
Menurutnya hal ini menunjukan kubu Prabowo-Sandi tidak siap untuk adu program.
Baca: Polemik Debat Capres, Bahasa Persatuan Indonesia Harga Mati
Seperti diketahui, Capres Prabowo-Cawapres Sandiaga Uno telah menantang Capres Jokowi-Cawapres Ma'ruf Amin untuk melakukan debat dengan menggunakan Bahasa Inggris.
Politikus PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu mengatakan jika kubu Prabowo-Sandiaga ingin debat menggunakan Bahasa Inggris, silakan saja paslon tersebut mencalonkan diri di luar negeri.
“Suruh debat di Amerika, di Eropa. Ini kan Indonesia, debat harus bisa dimengerti masyarakat,” ujarnya di acara diskusi The Indonesian Institute (TII), Jakarta, belum lama ini.
Masinton mengatakan, penggunaan Bahasa Indonesia dalam debat capres cawapres diperuntukkan agar seluruh masyarakat Indonesia bisa paham apa yang disampaikan oleh paslon, terutama mengenai gagasan dan juga ide.
“Itu menunjukkan teman-teman di sebelah itu tidak mengerti realitas. Masyarakat kita itu ingin mendengar gagasan yang bisa dimengerti,” ujarnya.
Masinton turut mengomentari usulan kubu Prabowo-Sandiaga yang meminta debat capres cawapres menggunakan Bahasa Inggris. Dengan nada menyindir, Masinton malah menyuruh paslon tersebut untuk nyalon di luar negeri, seperti Amerika atau Eropa.
Caleg PDI Perjuangan, Iis Sugianto kepada Gesuri, mengatakan menjadi warga negara Indonesia ini jangan seperti kacang lupa akan kulitnya. Ia melanjutkan jangan sampai melupakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa, bahasa Ibu dan bahasa nasional Republik Indonesia.
Untuk itu, Menurut Iis, jangan bangga menggunakan bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya yang bukan merupakan bahasa negara Indonesia.
Baca: Ma'ruf Terima Tawaran Debat Capres 2019 Pakai BahasaInggris
"Itulah kalau kacang lupa kulitnya .. kenapa bangga dengan bisa berbahasa Inggris ya? ..orang juga kan tidak hanya dinilai dari bahasanya, tapi utamanya dari kerjanya," ujar penyanyi yang nge-top di era 80-an itu, baru-baru ini.