Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif, Deddy Yevri Hanteru Sitorus, memastikan kemesraan Ahok dan Anies itu tidak dalam konteks Pilgub Jakarta.
"Saya bisa pastikan tidak dalam konteks Pilgub Jakarta," kata Deddy, Jumat (2/8/2024).
Ia tak mempersoalkan kedekatan kedua sosok tersebut. Menurut dia, komunikasi sebagai politisi dan warga Jakarta, sah-sah saja.
"Kalau komunikasi sebagai sesama warga, sesama politisi, saya kira enggak ada masalah," tuturnya.
Ia menjawab diplomatis ketika ditanya apakah PDI Perjuagan akan mempertimbangkan Anies di Pilgub Jakarta. Deddy justru menyinggung pernyataan Ketua DPP PDI PDI Perjuangan, Puan Maharani, yang menyebut partainya sudah 50 persen akan mendukung Anies.
"Kan, Bu Puan sudah ngomong (50 persen dukung Anies). Kita pegang Bu Puan saja, kan enggak mungkin saya beda sama Bu Puan," ujarnya.
Sebelumnya, Dua mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Anies Baswedan intens berkomunikasi via WhatsApp. Keduanya, menunjukkan kemesraan di tengah riuh kontestasi Pilkada Jakarta.
Lebih lanjut, Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, menilai Ahok dan Anies mustahil akan diduetkan karena sama-sama ingin menjadi bakal calon gubernur. Apalagi, UU Pilkada mensyaratkan mantan gubernur tidak boleh maju sebagai calon wakil gubernur di wilayah yang sama.
"Bagus komunikasi. Apakah akan bersama, tampaknya susah karena Pak Ahok dan Pak Anies masing-masing maunya Cagub," kata Mardani, Kamis (1/8/2024).
Menurut Mardani, Ahok dan Anies menunjukkan kedewasaan berpolitik, meskipun berbeda kiblat politik. Kendati demikian, kata dia, Anies dan Ahok memiliki persamaan, yakni sama-sama tidak membersamai Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Dewasa karena walau beda kubu, tapi bisa komunikasi. Keduanya tidak bersama dengan Pak Jokowi," ucap Mardani.
Namun, ia berharap PDI Perjuangan ikut mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta. Menurut Mardani, bila PDI Perjuangan bergabung, akan memperkuat koalisi pengusung Anies di Pilkada Jakarta.