Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Deddy Yevry Sitorus mengungkapkan dinamika penentuan calon wakil presiden (Cawapres) yang tengah digodok oleh internal partainya bersama Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Tentu, hal ini sebagai salah satu upaya untuk mencari pasangan yang tepat untuk calon presiden (Capres) Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Deddy mengungkapkan, bahwa penentuan Cawapres oleh Megawati Soekarnoputri akan dilihat dari rekam jejak calon wakil presiden tersebut.
Baca: Lima Kelebihan Gubernur Ganjar Pranowo
Sebab, kata Deddy, ujian kesejarahan serta ujian ideologi yang hebat akan menguji ketangguhan calon tersebut untuk dipilih menjadi pendamping Ganjar Pranowo.
Menurut Deddy ketangguhan seorang calon pemimpin itu sangat penting untuk modal memimpin bangsa Indonesia yang penuh dengan tantangan ke depannya.
"Kami melihat kebiasaan Bu Mega, pasti ada sesuatu yang merupakan ujian kesejarahan, ujian ideologi lah ujian yang sangat kuat terhadap calon presiden atau wakil presiden," kata Deddy.
"Di mana orang akan membuktikan bahwa dia memang orang yang tepat, berkorban, orang yang tanpa ambisi yang berlebihan. Itu pasti akan jadi pertimbangan," sambungnya.
Sekretaris Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres 2024 PDI Perjuangan (TKRPP PDI Perjuangan) ini pun mengulas peristiwa terjadi dengan Ganjar Pranowo, yang menolak Tim Nasional Israel bermain di Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Di mana, kata Deddy, mantan Gubernur Jawa Tengah itu menghadapi suatu ujian sejarah dan rela mengkorbankan segalanya. Bahkan, elektabilitasnya merosot dan dikecam banyak orang.
Namun, Ganjar dinilai berhasil menghadapi ujian sejarah dan kini elektabilitasnya berhasil naik kembali.
"Apa terjadi pada pak Ganjar ya adalah suatu ujian sejarah yang dia kemudian mengorbankan segalanya, sampai harus elektabilitas jatuh sampai 8 persen, dia dimusuhi banyak orang. Sekarang kenyataannya benar rebound kembali itu lah yang kemudian menjadi salah satu petimbangan Bu Mega," jelas Deddy.
Sementara, lanjut Deddy, soal rekam jejak Cawapres pendamping Ganjar Pranowo juga penting dan menjadi salah satu pertimbangan.
Baca: Memaknai 34 Menit Ganjar Pranowo dan Najwa Shihab
Apalagi, Deddy juga menyakini bahwa chemistry antara Ganjar dan calon pemdampingnya perlu dibangun dan memiliki 'frekuensi' yang sama.
Selain itu, daya dorong elektabilitas juga menjadi hal penting lainnya yang masuk dalam pertimbangan.
"Kemistri dengan Pak Ganjar jadi pertimbangan, daya dorong elektoralnya juga, pemikirannya bagaimana terlihat memang memunculkan sikap yang sangat nasionalis bisa melintasi suku etnis dan agama tentu saya kira akan menjadi pertimbangan-pertimbangan," ungkap Deddy.
"Tidak ada faktor determinan yang tunggal, pasti merupakan kombinasi simultan dari faktor-faktor yang dipertimbangkan tadi," jelasnya.