Ikuti Kami

Dhito Dorong Milenial Terjun ke Sektor Pertanian

Pasalnya, jumlah petani muda yang usianya di bawah 35 tahun saat ini sangat minim atau berkisar 8%.

Dhito Dorong Milenial Terjun ke Sektor Pertanian
Calon bupati Kediri nomor urut 2 Hanindhito Himawan Pramana.

Jakarta, Gesuri.id - Calon bupati Kediri nomor urut 2 Hanindhito Himawan Pramana menyebut sektor pertanian menjadi permasalahan di Kabupaten Kediri, Jawa Timur. 

Pasalnya, jumlah petani muda yang usianya di bawah 35 tahun saat ini sangat minim atau berkisar 8%.

Petahana bupati yang akrab disapa Dhito itu berjanji akan berkonsentrasi menuntaskan permasalahan tersebut apabila terpilih kembali pada periode 2024-2029.

BaCa: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo

"Itu menjadi konsentrasi kita ke depan. Mungkin 5 tahun ke depan bukan menjadi persoalan, tetapi 10-20 tahun kita akan mengalami kekurangan petani," kata Dhito saat kampanye bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di lokasi pengembangan tanaman hortikultura dengan pemanfaatan teknologi green house, Selasa (5/11/2024).

Dhito menerangkan, Pemerintah Kabupaten Kediri telah melakukan pemetaan kawasan agropolitan. Salah satunya di Kecamatan Ngancar, Wates, Plosoklaten, dan Kandat, atau disingkat Ngawasondat. Kawasan Ngawasondat tersebut banyak pengembangan tanaman hortikultura. 

Dari lokasi kebun melon yang dikunjungi Dhito, awalnya hanya ditanam di satu greenhouse selama empat tahun. Sekarang pemiliknya telah mampu menambah tanamannya ke sebanyak 11 green house. Menurut Dhito, pertambahan green house yang cepat itu tak lepas dari cara pertanian dan perkebunan yang lebih menguntungkan. 

“Keuntungan lebih besar tanam hortikultura untuk hari ini dan memang kawasannya kita khususkan untuk tanaman horti jadi sudah cocok dengan program yang kita jalankan,” ungkapnya.

BaCa: Ganjar Pranowo: Dari Pengacara hingga Gubernur 

Dhito mengaku mendukung pertanian yang dikembangkan kelompok tani di wilayah itu dan siap memfasilitasi apa yang dibutuhkan. Model pertanian green house itu, menjadi salah satu alternatif pilihan yang diharapkan dapat menarik minat kalangan muda untuk mau bertani.

“Karena mengajak anak muda ke sawah itu tidak bisa langsung mengajak, harus ada stimulasinya diajak dengan teknologi, dengan green house diajak dengan sesuatu yang profitable biasanya anak muda itu mau,” tandasnya.

Quote