Ikuti Kami

Digembleng BTP, Ima Siap Jadi Wakil Rakyat

Berdasarkan perhitungan suara internal PDI Perjuangan, Ima Mahdiah dinyatakan lolos.

Digembleng BTP, Ima Siap Jadi Wakil Rakyat
Caleg PDI Perjuangan Ima Madiah.

Jakarta, Gesuri.id - Mantan staf Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok yang kini menjadi Caleg DPRD DKI dari PDI Perjuangan Dapil X (Kembangan, Kebon Jeruk, Grogol Petamburan, Taman Sari dan Palmerah), Ima Mahdiah siap menduduki kursi DPRD DKI Jakarta periode 2019-2024.

Berdasarkan perhitungan suara internal PDI Perjuangan, nama Ima Mahdiah dinyatakan lolos dengan suara tertinggi dalam Pemilu Legislatif 2019, meskipun KPU belum mengeluarkan data resmi.

Baca: Kursi PDI Perjuangan di DPRD Jateng Lampaui Target

Majunya Ima sebagai Caleg dari PDI Perjuangan tersebut tak lepas dari sosok tegas Mantan Gubernur DKI Jakarta yang pernah menjadi bosnya. Di mata Ima, BTP merupakan sosok inspiratif yang membuat dirinya berani mengikuti jejaknya sebagai seorang politisi. 

Pertemuan Ima dengan BTP pun terjadi berkat tugas Politik Indonesia yang diberikan oleh sang Dosen Bima Arya saat ia masih duduk di semester 1 jurusan Hubungan Internasional Universitas Paramadina.

"Waktu itu kami disuruh mengikuti keseharian anggota DPR yang masih muda dan benar-benar fight untuk rakyat," ujar Ima, belum lama ini.

Ima mengaku, saat itu anggota DPR yang ia tahu hanya berasal dari kalangan selebritis seperti mendiang Adjie Massaid atau Ruhut Sitompul. Namun, para anggota DPR yang lebih populer itu sudah diambil oleh teman sekelasnya.

Hingga salah satu temannya memberikan kartu nama bertuliskan Basuki Tjahaja Purnama Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Golkar, ia sama sekali tidak pernah mendengar nama tersebut.

Terkait hal itu, ia bersama kelompoknya pun memiliki alternatif nama politisi dari Gerindra Dhohir Farisi. Mereka sepakat mengirimkan pesan singkat kepada kedua politisi itu untuk meminta kepastian. Siapa yang balas lebih dulu itulah yang mereka jadikan narasumber.

Selang 30 menit sejak pesan dikirim, BTP langsung memberikan jawaban. Sedangkan Dhohir Farisi baru membalasnya beberapa jam setelahnya.

"Ya jadi apa boleh buat kita dapatnya Pak Basuki," ujarnya.

Baca: Partai Diperkirakan Raih 12 Kursi DPRD Kulon Progo

Saat melihat aksi BTP di ruang rapat DPR itulah awal mula Ima merasa bangga dapat menjadikan BTP sebagai sosok narasumber dalam tugas kuliahnya.

Tak hanya ikut di DPR, Ima juga ikut saat BTP menemui konstituennya di Belitung saat masa reses. Di situlah Ima makin dibuat heran dengan sikap BTP. Lima hari mengikuti BTP di dapilnya, Ima benar-benar kewalahan. Setiap hari dari pagi sampai tengah malam tak pernah merasa lelah menemui warga.

"Pas kita ikut reses kita kaget ada ya anggota DPR jam 9 pagi itu benar-benar tepat. Kita blusukan sampai jam 12 malam karena dari desa ke desa itu jaraknya dua jam. Saya pikir kok masih ada ya orang begini," beber Ima.

Takjub dengan sikap BPT, Ima pun selalu mempromosikan nama BTP kepada teman-teman kampusnya. Setelah selesai mengikuti keseharian BTP sebagai Anggota DPR, Ima pun tetap menjalin komunikasi. Pada 2011, saat BTP berwacana untuk maju sebagai calon independen dalam Pilkada DKI 2012, Ima menjadi seorang tim suksesnya.

Baca: PDI Perjuangan Menang Telak di Minahasa

Tim Sukses BTP

Usai menyelesaikan tugas kuliahnya, tetap menjalin komunikasi dengan BTP. Ketabjuban Ima terhadap BTP pun berlanjut dengan mennjadi tim sukses BTP, saat ia diwacanakan sebagai calon independen dalam Pilkada DKI 2012.

Ima bergerilya ke sejumlah tempat untuk meminta foto kopi KTP sebagai syarat agar BTP bisa maju lewat jalur independen.

"Dulu pulang kuliah saya ke pasar. Saya promosiin ke warga bilangin kalau mereka ada kesulitan soal masalah kependudukan bisa telpon ke Pak BTP," ujarnya.

Meski di tengah jalan akhirnya BTP maju sebagai cawagub dari Joko Widodo (Jokowi), Ima tetap menjadi tim sukses Jokowi-BTP.

Saat BTP menjabat sebagai wakil gubernur pada 2012 hingga akhirnya menjadi Gubernur DKI Jakarta dan lengser pada 2017, Ima setia menjadi staf BTP. Kerja dengan BTP dirasakan Ima juga sebagai tempatnya belajar dan mencari pengalaman tentang tata cara melayani warga.

"Kalau ada keluhan warga soal pendidikan, kesehatan dan banjir pasti masuknya ke saya," kata Ima.

Atas pengalamannya selama lima tahun mendengar keluhan warga dan belajar dari BTP, Ima beranikan diri terjun ke dunia politik. Pilihannya tepat, ia kini akan menjadi Anggota DPRD periode 2019-2024 dan ingin fokus menangani masalah kesehatan, pendidikan dan lansia di ibu kota.

Baca: Adi Wiryatama Tidak Berambisi Jabat Ketua DPRD Bali

Dukungan BTP

Setia menjadi staf dan timses BTP, pada Pileg 2019 ini justru BTP yang menjadi timses Ima. BTP mendukung penuh langkah Ima untuk maju sebagai caleg DPRD dari PDI Perjuangan.

"Dari Pak BTP saya belajar kalau saya di dalam (pemerintahan) saya akan bantu banyak orang," ucap Ima.

Ima mengaku beruntung telah mengenal BTP sejak lama. Terhitung, sudah sekitar 9 tahun ini, atau saat ia masih kuliah semester 1 di Universitas Paramadina telah mengenal BTP secara personal.

Dalam perjalanan waktu itulah membuat Ima banyak belajar dari sikap dan perilaku BTP, entah sebagai pribadi, wakil rakyat hingga kepala daerah.

"Secara tidak langsung saya sudah dibentuk karakternya oleh Pak BTP. Saya bersyukur pernah digembleng dari saya awal kuliah sampai saat ini," tandasnya.

Quote