Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menduga, sedang ada upaya menggembosi wacana hak angket. Hal ini disampaikan terkait berderar video yang menarasikan kader banteng menolak beri dukungan pada Ganjar Pranowo, untuk gulirkan hak angket di DPR.
Ia menegaskan kabar tersebut adalah hoaks, seraya meminta masyarakat agar lebih bijak menanggapi isu tersebut. Dan, mengingatkan publik agar tidak mudah diadu domba.
"IG tersebut (kabar Ganjar stres balikin biaya kampanye Rp 500 miliar) ngaco dan mengadu domba. Itu bukan suara saya," kata Djarot, Minggu (24/3/2024).
Dihubungi terpisah, juru bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Chico Hakim mengaku geram, dengar capresnya diisukan berkeliling ke Gedung DPR Senayan untuk meminta tanda tangan dukungan hak angket, tapi dicuekin oleh sejumlah anggota fraksi partai banteng moncong putih.
"Terkait dengan Pak Ganjar meminta tanda tangan keliling Di DPR dari anggota Fraksi itu adalah berita bohong," ucapnya, di Jakarta, Minggu (24/3/2024).
Politikus PDI Perjuangan ini menegaskan, bahwa partainya begitu serius menyuarakan dugaan kecurangan Pemilu 2024 melalui jalur hak angket DPR maupun gugatan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK). Ia menyatakan, menunggu momentum dan dukungan dari partai fraksi lainnya di DPR.
"Keseriusan PDI Perjuangan mengusulkan hak Angket, kami sangat serius dan saat kami sudah mengumpulkan bukti dokumen dan lain-lain. Namun tentunya pada akhirnya kami menunggu momentum dan terus berkalkulasi, bagaimana kesiapan partai-partai lain untuk mendukung ini di rapat Paripurna," kata Chico.
Chico juga turut membantah isu lainnya yang menyebut kegigihan Ganjar menggugat hasil Pilpres 2024, karena menghindari utang dana kampanye ratusan miliar rupiah. Ganjar dikabarkan harus mengembalikan sebagian dana kampanye jika suaranya di bawah 20 persen.
"Saya tidak mau memperpanjang lagi tidak benar itu (Ganjar stres karena terlilit utang kampanye). Itu berita yang dikarang-karang, yang memberitakan sedang cari sensasi," tutur dia tegas.
Sebelumnya, beredar sebuah video dalam akun media sosial yang menyebut capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo saat ini sedang stres, karena harus mengembalikan dana kampanye sebesar Rp506 Miliar.
"Salah satu petinggi PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat juga tidak mendukung keputusan partainya yang tidak berjiwa besar menerima kekalahan. Bagi Djarot, sikap PDI Perjuangan dan Ganjar lebih ke urusan pribadi. Ganjar berambisi ingin menjadi presiden tapi tidak mengukur kemampuannya," kata pengisi suara akun tersebut dalam intro awal video.
Kabar lainnya juga menyebut ada sebuah transaksi, di mana jika suara Ganjar tidak menyentuh 20 persen dari seluruh jumlah pemilih yang sah, ia dituntut investor untuk mengembalikan dana kampanye sedikitnya 50 persen.
Karena hal ini, Ganjar diduga terus melancarkan isu dan narasi kecurangan pemilu. Bahkan eks gubernur Jawa Tengah ini sempat melobi anggota DPR, namun sejumlah kader PDI Perjuangan enggan menanggapi. Hal ini dilakukan Ganjar, tak lain bertujuan untuk menghindari utang kampanye.