Medan, Gesuri.id - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) nomor urut 2, Djarot Saiful Hidayat – Sihar Sitorus (DJOSS) dianggap sebagai paslon yang paling mampu menerjemahkan program Nawacita yang dijalankan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dibandingkan pasangan calon lainnya. Hal tersebut disampaikan mantan anggota DPR RI ini Firman Jaya Daeli.
Firman mengungkapkan hal itu di hadapan peserta diskusi relawan Djarot-Sihar saat menggelar rapat konsolidasi di Posko Relawan Jln. Cipto No. 4 Medan Polonia, akhir pekan kemarin.
Dia hadir sebagai salah seorang narasumber dalam dialog yang dihadiri 87 elemen relawan Djarot-Sihar dari berbagai daerah dan lintas sektor.
Firman juga menjelaskan, pertarungan ketat pada Pilgubsu tidak semata-mata hendak merebut kekuasaan atau memenangkan Djarot-Sihar.
Lebih dari itu, lanjut Firman, Pilgubsu ini adalah perjuangan memenangkan ideologi. Kekuasaan diperuntukkan bagi pelayanan terhadap rakyat, demikian Firman memaparkan.
“Mereka tetap dapat berbuat untuk melayani rakyat. Kekuasaan mereka butuhkan untuk lebih mampu melayani rakyat,” ujar Deputi Kepala Badan Litbang DPP PDI Perjuangan ini.
Dia lebih lanjut mengatakan, berkaca pada situasi Indonesia secara nasional saat ini sejumlah tantangan di masa depan menanti, di antaranya adalah kedaulatan bangsa.
Pancasila, sebagai idelogi bangsa, menjadi solusi guna mempersatukan bangsa, Bhinneka Tunggal Ika, konstitusi serta kesejahteraan masyarakat.
“itulah alasan kenapa dibutuhkan upaya keras seluruh relawan pendukung DJOSS bersama partai demi memenangkan Djarot-Sihar,” jelas Firman.
Dia juga mengungkapkan, antara Jokowi dengan Djarot terdapat hubungan emosional ideologi politik. “Sekarang atau tidak sama sekali. Djarot – Sihar harus dimenangkan,” pungkasnya.