Ikuti Kami

Doa dan Kerja Keras Pasca Tsunami, Upaya Lahiriah Batiniah

Kiai Ma'ruf telah mengunjungi sejumlah lokasi pengungsian. Menurutnya, penanganan sudah berlangsung baik.

Doa dan Kerja Keras Pasca Tsunami, Upaya Lahiriah Batiniah
Kiai Ma'ruf saat menjenguk korban Tsunami di sebuah rumah sakit.

Banten, Gesuri.id - Kiai Ma'ruf Amin lakukan sholat goib dan istighosah untuk korban tsunami Selat Sunda yang digelar di Pondok Pesantren Mathlaul Anwar Linahdlatil Ulama (Malnu), Pandeglang, Banten, Sabtu (29/12).

Baca: Jenguk Korban Tsunami, Kyai Ma'ruf: Jangan Marah Sama Allah

Pada kesempatan itu, Cawapres nomor urut 01 itu menyerukan penguatan doa dan kerja keras dalam menghadapi musibah bencana di Indonesia sebagai upaya lahiriah dan bathiniah.

"Saya sangat bersyukur, selain bantuan terhadap korban bencana, usaha lahiriah, melalui berbagai upaya termasuk peringatan dini terhadap kemungkinan terjadinya tsunami, juga kita melakukan penangkalan melalui pendekatan kepada Allah. Jadi saya sangat mendukung upaya seperti itu, upaya lahiriah dan batiniah," ungkapnya.

Sebelumnya Kiai Ma'ruf telah mengunjungi sejumlah lokasi pengungsian. Menurutnya, penanganan sudah berlangsung baik. Namun, jika belakangan BNPB mengaku sejumlah lokasi pengungsian belum tertangani, hal itu mungkin saja.

"Kalau itu terjadi, tentu kita harapkan upaya perbaikan mencukupi kebutuhan makan minum obat, selimut, dan buang air terutama, bisa diatasi," katanya.

Lebih lanjut, Kiai Ma'ruf menyatakan bahwa, kondisi geografis Indonesia berada di wilayah rawan bencana, mirip dengan Jepang yang juga mengalami banyak bencana gempa serta tsunami. Hal ini menjawat pernyataan terkait beberapa orang yang menyangkutkan bencana yang terjadi dengan kemaksiatan masyarakatnya.

Dengan demikian, bagi Kiai Ma'ruf, bukan berarti daerah yang tak terkena bencana adalah daerah yang tak ada maksiatnya. Ada wilayah yang bisa jadi punya kegiatan maksiat berdasarkan ilmu agama, namun tak terkena bencana. Ada daerah yang agamanya kuat, seperti Aceh, juga terkena bencana tsunami, sehingga bagi Kiai Ma'ruf, tak ada kaitan antara bencana dengan kemaksiatan.

"Jadi memang negara kita ini negara yang berada di daerah-daerah yang banyak (rawan, red) bencana. Karena strukturnya, ada lempengan-lembangan, yang kemudian (bencana, red) bisa terjadi," jelasnya.

Yang justru disayangkan Kiai Ma'ruf adalah adanya laporan bahwa alat-alat deteksi dini bencana dicuri ataupun dirusak.

Baca: Kiai Ma'ruf Lepas Bantuan Kemanusiaan ke Banten dan Lampung

"Jadi masyarakat kita tidak menghargai sesuatu yang sebenarnya sangat diperlukan oleh masyarakat untuk bisa memberikan peringatan dini," kata KH Ma'ruf Amin.

Terkait alat-alat pendeteksi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan agar alat-alat deteksi dini bencana yang baru segera dibeli. Sehingga masyarakat bisa mendapatkan peringatan dini sebelum terjadi bencana.

Quote