Probolinggo, Gesuri.id – Peta politik Kabupaten Probolinggo menjelang Pilkada 2024 semakin menarik. Sejumlah tokoh penting yang mendaftar penjaringan calon kepala daerah melalui PDI Perjuangan telah dipanggil oleh DPD PDI Perjuangan Jawa Timur di Surabaya.
Ada tiga nama yang telah dipanggil. Pertama, Ketua Papdesi Kabupaten Probolinggo, Supriyanto, yang mendapat panggilan pada 12 Juni 2024. Langkah ini menunjukkan jika Supriyanto serius dalam memasuki arena Pilkada 2024.
Selanjutnya, giliran dr. Muhammad Haris, atau yang akrab disapa Gus Haris, dipanggil pada 15 Juni 2024.
Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo ini, dikenal memiliki basis massa yang kuat, menjadikannya salah satu kandidat yang paling diperhitungkan.
Nama ketiga yang tak kalah menarik adalah Zulmi Noer Hasani, putra dari tokoh politik terkenal Hasan Aminuddin.
Zulmi, yang populer disapa Mas Zulmi, baru saja kembali dari ibadah haji dan langsung dipanggil pada 20 Juni 2024.
Langkah ini menunjukkan jika ia siap melanjutkan jejak sang ayah di panggung politik Probolinggo.
Sekretaris DPC PDI Perjuangan, Didik Irfan, mengonfirmasi jika para pendaftar diterima langsung oleh Ketua Harian DPD PDI Perjuangan Jatim, Pak Kanan, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim, Sri Untari dan ada dua wakil ketua.
"Pak Kanan dan Bu Sri Untari dan dua Wakil Ketua yang menerima mereka," kata Didik Irfan saat dihubungi via selulernya, Jumat (28/6).
Ia menjelaskan, pihaknya turut mendampingi para kandidat selama proses pemanggilan berlangsung di hari yang berbeda.
"Saya dan Pak Edi (Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Probolinggo) juga mendampingi mereka di hari yang berbeda," jelasnya.
Menariknya, Didik juga membocorkan, pemanggilan tersebut bertujuan untuk menanyakan keseriusan para kandidat dalam Pilkada serentak 2024.
"DPD PDI Perjuangan Jatim ingin memastikan kesiapan dan komitmen mereka untuk Pilkada 2024," ungkapnya.
Namun, masih ada dua nama yang belum dipanggil meskipun telah mengembalikan formulir pendaftaran, yakni Zainal Arifin dan Utomo Nugroho.
"Untuk pemanggilan mereka, wilayahnya DPD PDI Perjuangan Jatim, kami di sini hanya sebagai panitia penjaringan," tambah Didik.
Ia menegaskan, DPC PDI Perjuangan Kabupaten Probolinggo hanya sebatas membuka penjaringan dan melakukan pendampingan.
"Di sini (DPC PDI Perjuangan, red) hanya meracik bumbu, sementara keputusan akhir ada di DPD," kata Didik.
Ditanya mengenai prioritas rekomendasi, Didik menyebut jika semua posisinya sama. “Tapi kader memang ada poin tersendiri,” pungkas pria asal Banyuanyar itu.
Dengan kemunculan nama-nama besar ini, pertarungan politik di Kabupaten Probolinggo semakin menghangat dan patut untuk terus diikuti.