Jakarta, Gesuri.id - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024 menjadi salah satu isu yang paling banyak mendapat sorotan sepanjang tahun 2024. Sosok mantan gubernur Jakarta, Anies Baswedan sempat disebut bakal berlaga usai kalah pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Namun, Anies urung mencalonkan diri.
Pilkada Jakarta 2024 pun mempertemukan tiga pasangan calon. Dua paslon diusung partai politik yakni Ridwan Kamil-Suswono dan Pramono Anung-Rano Karno. Dan satu paslon dari jalur independen yakni Dharma Pongrekun-Kun Wardana. Simak "Drama Pilkada Jakarta 2024" yang dirangkum Kompas.com dalam Kaleidoskop 2024.
Tarik ulur Anies Baswedan
Anies pertama kali menyatakan tekadnya maju sebagai calon gubernur Jakarta pada 14 Juni 2024.
Ia kemudian mendapatkan dukungan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), partai yang tergabung ke dalam Koalisi Perubahan yang mengusung Anies dan Muhaimin Iskandar pada Pilpres 2024. Koalisi tersebut juga beranggotakan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Nasional Demokrat (Nasdem).
PKS kemudian mengusulkan nama Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Sohibul Iman untuk mendampingi Anies pada pilkada. Peta politik kian memanas kala PKB menganggap bahwa banyak kadernya yang selevel, bahkan di atas Sohibul Iman, yang bisa menjadi pendamping Anies di kontestasi pemilihan.
Tawar menawar politik pun terjadi. Pada awal Agustus 2024, PKB dan Nasdem memberikan sinyal batal mendukung Anies. Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni menyebut bahwa politik bersifat dinamis, sehingga apa pun rekomendasi yang dikeluarkan oleh sebuah partai masih sangat mungkin berubah.
"Kan politik itu sangat dinamis ya. Kan bukan berarti pada putusan-putusan final terkait dengan rekomendasi misalnya, itu bisa saja berubah," ujar Sahroni di Nasdem Tower, Jakarta, Kamis (25/7/2024). Sementara, PKB batal mendukung Anies karena partai tersebut disebut bergabung ke barisan Koalisi Indonesia Maju (KIM) pada Pilkada Jakarta.
KIM Plus lahir
Seiring dengan tarik ulur pencalonan Anies, muncul wacana pembentukan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus pada Pilkada Jakarta 2024. KIM adalah koalisi yang terbentuk pada Pilpres 2024 dan berhasil mengantarkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029.
Sejumlah partai politik (parpol) bergabung dalam KIM, antara lain Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PBB, Gelora, Garuda, dan PSI. Kemunculan KIM Plus berdampak kepada arah dukungan parpol pendukung Anies. PKS, PKB dan Nasdem justru kendur dan berencana menarik diri.
Pada 20 Agustus 2024, PKS menyatakan bergabung dengan KIM Plus dan akan mendukung pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengungkapkan, keputusan bergabung dengan koalisi dan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran berdasarkan hasil Musyawarah Majelis Syuro PKS.
"Sesuai dengan musyawarah majelis syuro yang ke-11 yang dilaksanakan 9-12 Agustus 2024 kemarin, maka PKS sudah menyatakan diri, hasil Musyawarah Majelis Syuro itu memang betul bergabung dalam koalisi," ujar Syaikhu kepada wartawan di Tangerang, Selasa (20/8/2024).
Sejalan dengan itu, PKB dengan cepat bermanuver setelah PKS dan Partai Nasdem yang sebelumnya ikut mendukung Anies justru bergabung dengan KIM Plus.
Deklarasi Ridwan Kamil-Suswono
Pertengahan Agustus 2024, KIM Plus mendeklarasikan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Ridwan Kamil-Suswono untuk Pilkada Jakarta 2024. Ridwan Kamil merupakan mantan Gubernur Jawa Barat sekaligus politikus Partai Golkar. Sementara, Suswono yang merupakan mantan Menteri Pertanian adalah kader PKS.
KIM Plus sendiri terdiri dari Partai Gerindra, Partai Golkar, PKS, Partai Nasdem, dan PKB. Lalu, ada Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Garuda, Partai Gelora, Partai Perindo, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Isu PDI Perjuangan dukung Anies
PDI Perjuangan yang tidak tergabung dalam gabungan KIM Plus sempat dikabarkan akan mendukung Anies. Sejumlah nama lain yang merupakan kader partai banteng juga muncul, seperti Basuki Tjahaja Purnama, Andhika Perkasa, dan Tri Rismaharini.
Sinyal soal Anies bakal diusung oleh PDI Perjuangan sempat menguat setelah mantan Menteri Pendidikan itu berkunjung ke kantor DPP PDI Perjuangan di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (26/8/2024). Dalam kunjungannya itu, Anies bertemu Rano Karno yang digadang-gadang sebagai pendampingnya pada Pilkada Jakarta.
Namun, Anies ternyata batal diusung PDI Perjuangan. PDI Perjuangan kemudian mendaftarkan kadernya yang saat itu menjabat sebagai Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, sebagai bakal pasangan calon gubernur berpasangan dengan Rano Karno sebagai bakal calon wakil gubernur Jakarta.
DPP PDI Perjuangan tidak mengumumkan pencalonan Pramono dan Rano secara resmi seperti calon kepala daerah lainnya yang telah diumumkan sebelumnya. Pramono-Rano mendaftar sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur Pilkada Jakarta 2024 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 28 Agustus 2024.
Adu janji
Setelah KPU menetapkan tiga paslon Pilkada Jakarta 2024, kampanye pun digelar selama kurang lebih tiga bulan. Selama tiga bulan itu, ketiga paslon berkeliling Jakarta. Mereka blusukan ke berbagai wilayah untuk "menebar janji" jika terpilih menjadi pemimpin. Pemungutan suara pun digelar serentak pada Rabu (27/11/2024).
Setelahnya, dilakukan penghitungan suara yang menetapkan pasangan Pramono-Rano unggul.
Hasil penghitungan suara itu sempat menuai protes dari dua kubu lawan. Melalui saksi sekaligus tim hukum yang hadir dalam rapat penetapan hasil pilkada, Dharma Pongrekun dan Kun Wardhana menyampaikan sejumlah dugaan kejanggalan dalam pilkada.
Tim Dharma-Kun menyoroti banyaknya suara tidak sah, yaitu kurang lebih sebanyak 10 persen. Sementara, saksi tim paslon Ridwan Kamil-Suswono menyampaikan, inti permasalahan yang ditemukan pihaknya serupa dengan Dharma-Kun.
Namun, dalam keberatannya, kubu Ridwan Kamil menyinggung mereka telah mengajukan keberatan ini jauh-jauh hari sebelum rapat. Keberatan ini disampaikan dalam bentuk laporan ke Bawaslu dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Akan tetapi, hingga rapat pleno digelar, tim Ridwan Kamil mengaku belum mendapatkan jawaban dari dua lembaga tersebut.
Pramono-Rano menang satu putaran
Setelah melalui proses rekapitulasi suara berjenjang yang panjang, Pramono Anung dan Rano Karno dinyatakan memperoleh 50,07 persen suara. Duo politikus PDI-Perjuangan itu memenangi Pilkada Jakarta dalam satu putaran.
"Dengan mengucapkan bismillah, hasil rekapitulasi tingkat provinsi, saya ucapkan sah," ujar Ketua KPU Jakarta Wahyu Dinata saat menetapkan hasil Pilkada Jakarta di Hotel Sari Pan Pacific, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (8/12/2024).
Kendati demikian, Wahyu menegaskan, rapat tersebut bukan untuk menetapkan siapa gubernur dan wakil gubernur Jakarta yang baru.
Pasalnya, masih ada proses yang perlu dilalui jika ada pasangan calon yang menggugat hasil Pilkada Jakarta ke Mahkamah Konstitusi (MK). Semula, tim Ridwan Kamil-Suswono menyebut hasil rekapitulasi suara yang diterbitkan KPU Jakarta itu dianggap janggal, sehingga mereka berniat untuk mengunggat ke MK.
Namun, sampai batas waktu yang ditentukan, tim Ridwan Kamil-Suswono tak kunjung menyerahkan berkas gugatan. Wakil Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham menyebut kekalahan pasangan yang diusungnya itu merupakan realitas yang harus diterima.
"Faktanya paslon nomor 3 yang mendapatkan suara 50,07 (persen). Sementara nomor 1 itu sekitar 39 koma sekian. Nah Ini sebuah realitas politik yang harus kita terima," kata Idrus di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/12/2024).
Dia juga menambahkan, Presiden RI Prabowo Subianto telah menekankan agar semua pihak membangun bangsa Indonesia berlandaskan asas kebangsaan, kekeluargaan, dan kebersamaan.
"Dan arahan Prabowo adalah untuk membangun Indonesia ini kita berbasis asas kebangsaan, asas kekeluargaan, asas kebersamaan," ujarnya.
Dharma Pongrekun dan Kun Wardana juga tak menggugat hasil Pilkada Jakarta ke MK kendati sempat melayangkan kritik. Oleh karenanya, Pramono Anung dan Rano Karno resmi menjadi pemenang Pilkada Jakarta 2024 dan akan dilantik pada Februari 2025.
Sumber: megapolitan.kompas.com