Jakarta, Gesuri.id - Pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), menjadi perbincangan hangat di tengah-tengah masyarakat. Bahkan, sejumlah tokoh telah mendaftar ke partai politik (Parpol) sebagai upaya mencari perahu politiknya.
Dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur Kalteng menjadi topik utama perbincangan di kalangan masyarakat. Spekulasi politik pun bermunculan. Seperti halnya H Agustiar Sabran dan Willy Midel Yoseph.
Kedua tokoh dan politisi dari partai PDI Perjuangan diyakini merupakan “duet maut” alias pasangan yang berpotensi besar menjadikan Bumi Tambun Bungai-julukan Kalteng Lebih maju lagi.
Keduanya pun tidak harus berkoalisi. Pasalnya, perolehan 12 kursi di DPRD Kalteng, PDI Perjuangan bisa mengusung sendiri pasangan bakal calon kepala daerah/wakil kepala daerah. Termasuk duet Agustiar Sabran dan Willy Midel Yoseph.
Isu atau spekulasi politik yang muncul di tengah masyarakat tersebut, mendapat perhatian dari Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Kalteng, Arton S Dohong. Ia mengatakan, isu-isu politik yang muncul menjelang Pilkada Kalteng 2024 merupakan hal yang wajar.
“Baik itu untuk pilkada kabupaten/kota ataupun pilgub Kalteng,” ucapnya saat dibincangi awak PE di sela-sela kegiatannya, Selasa (14/5/2024) malam.
Namun lanjut Arton, siapa yang akan diusung oleh PDI Perjuangan tentunya mengikuti mekanisme internal partai. Begitu pun untuk Agustiar Sabran dan Willy Midel Yoseph.
“Keduanya merupakan kader terbaik PDI-Perjuangan. Dan, sama-sama memiliki Potensi. Tetapi sekali lagi kita memiliki mekanisme internal partai dalam membuat keputusan politik,” terangnya.
“Pastinya kita menyambut baik terhadap spekulasi yang bermunculan. Semua aspirasi kita apresiasi. Bagaimana keputusan partai pastinya kita patuhi,” ungkapnya.
Sebelumnya, salah satu aktivis, pemerhati pilkada, dan pemuda Kalteng, Ingkit Djaper, menilai terkait berpasangan atau tidaknya Agustiar Sabran-Willy Midel Yoseph pada Pilkada Provinsi Kalteng mendatang, tentunya menjadi sebuah isu sentral yang menjadi parameter politik dan di tunggu-tunggu, apalagi jika melihat dari latar belakang kedua politisi ini yang bersifat “merah putih”.
“Ini sesuatu yang luar biasa dan bisa saja terjadi. Hal paling penting lagi, dengan perolehan 12 kursi di DPRD Kalteng, PDI Perjuangan bisa mengusung sendiri pasangan bakal calon kepala daerah/wakil kepala daerah. Perpaduan tokoh wilayah barat dan wilayah timur ini akan menjadi luar biasa dengan ending yang bisa ditebak di atas kertas biasa,” kata Ingkit Djaper.
Pengalaman mereka di birokrasi pemerintahan, anggota DPR RI dan lain sebagainya setidaknya menjadi modal dasar serta tolok ukur penilaian masyarakat. Pendapat pribadi dirinya tambah Ingkit Djaper, apabila kedua kader terbaik PDI Perjuangan ini menyatakan kesiapannya berpasangan, maka dapat dipastikan siapa yang bakal menjadi pemenangnya.