Jakarta, Gesuri.id - Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo mengatakan, pada prinsipnya partai menghargai setiap aspirasi dan silaturahmi yang dibangun oleh teman-teman dari unsur KIM Plus dalam event Pilkada 2024.
Ini adalah sebuah sikap dan bukti komitmen PDI Perjuangan untuk mempersembahkan politik yang bahagia tanpa isu-isu SARA dan hoaks yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan Indonesia.
Baca: Lima Kelebihan Gubernur Ganjar Pranowo
"Kita perlu tahu mungkin saja posisinya sebagai pribadi-pribadi elite partai bukan mengatasnamakan koalisi KIM Plus, prinsipnya oke saja sejauh tentu saja untuk kebaikan membangun Jakarta. Hal ini juga membuktikan bagaima Mas Pramono Anung diterima oleh seluruh komponen termasuk para elite partai yang tergabung dalam KIM Plus,” kata Rio dari keterangannya pada Kamis (31/10).
Rio mengatakan, terlepas dari aspirasi yang disampaikan oleh KIM Plus, pihak Pramono-Rano akan tetap fokus dan konsisten terhadap agenda dan program yang mereka tuangkan.
Apalagi program itu telah dibuat sebagai janji-janji kampanyenya termasuk memasukkannya ke dalam skala prioritas perjuangan mereka.
“Kita sama-sama berharap bahwa Pilkada, Pileg dan Pilpres sejatinya tetap menciptakan suasana yang aman dan kondusif. memberi ruang ekspresi yang bertanggung jawab dan tidak diskriminatif serta menjadi contoh bagi daerah ataupun kota lainnya di Indonesia,” jelas Rio.
Dia berujar bahwa, bersilaturahmi merupakan suatu hal baik dan sangat disarankan sebagai bentuk saling mendo'akan.
Baca: Ganjar Pranowo Yakin Andika-Hendi Akan Menang di Pilgub Jateng
Hal ini sebagaimana taradisi atau budaya bangsa Indonesia yang dikenal dengan gotong royong, atau kolaborasi.
Diketahui, Calon Gubernur Jakarta nomor urut 03 Pramono Anung melakukan pertemuan tertutup dengan tujuh politisi dari partai politik anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus di kediamannya, Jakarta, Kamis (31/10/2024).
Ketujuh politisi partai politik anggota KIM Plustersebut adalah H. Muhammad Ishaq (Partai PPP), H.M Nafiudin (Partai NasDem), Ahmad Faisal (Partai PSI), Firman Abdul Hakim (Partai PPP), Riko (Partai PAN), Ahmad Syukri (PKB), Redim Okto Fudin (Partai PKB). Mereka adalah mantan calon legislatif DPRD Jakarta.
