Sukoharjo, Gesuri.id - Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, kembali memberikan pendidikan politik kepada masyarakat terkait larangan tindakan money politic atau politik uang.
Hal itu disampaikan Ganjar saat menemui warga di Desa Bulakan, Kabupaten Sukoharjo pada Selasa (26/12).
Di sana, warga bernama Sri Sugiarti dari perwakilan perajin batik menyampaikan aspirasi terkait akses permodalan untuk pelaku usaha. Dia pun meminta diberikan modal usaha senilai Rp20 juta untuk kelompok perajin batik.
Namun dikarenakan sedang masa kampanye, Ganjar menolak lantaran tindakan itu termasuk money politic yang bisa berujung pada hukuman pidana. Ganjar pun meminta pihak panitia pengawas pemilu (panwaslu) yang hadir di lokasi untuk menjelaskannya ke warga terkait money politic.
"Di masa Pemilu seperti ini saya senang panwas selalu membantu untuk menjelaskan bahwa yang seperti ini tidak boleh," ujar Ganjar di lokasi.
"Saya bisa bantu sendiri tadi ada bantuan-bantuan kecil Rp20 juta, kalau kami bantu pada kelompok itu dengan masa kampanye seperti ini, orang akan melihat ini money politic," sambung Ganjar.
Menyikapi aspirasi akses modal, Ganjar mengatakan bahwa yang dibutuhkan warga adalah modal perbankan. Ganjar membeberkan saat menjabat Gubernur Jawa Tengah dua periode telah membuat kebijakan untuk mempermudah akses permodalan ke pelaku usaha.
Ganjar bersama Bank Jateng meluncurkan program Kredit Mitra Jateng (KMJ) 25. Kredit tanpa agunan fisik dengan bunga 7 persen. Suku bunga merupakan langkah maju yang signifikan ketika suku bunga dapat diturunkan dari 12 persen menjadi 7 persen, sehingga mengurangi beban peminjam.
Langkah tersebut pun diadopsi Presiden Jokowi. Saat itu, pemerintah pusat ikut menurunkan KUR menjadi 7 persen yang sekarang turun lagi menjadi 6 persen.
"Umpama ada Kredit Mitra Jateng 25 Bank Jateng itu kan model KUR daerah, KUR pusat ada, suku bunganya dulu juga kita yang menginisiasi dengan 7 persen akhirnya yang KUR pusat juga 7 persen, bahkan sekarang jadi 6 persen," jelas Ganjar.
Upaya tersebut tak luput dari program paslon Ganjar-Mahfud untuk membantu pelaku usaha dan memajukan UMKM, melalui program Ganjar-Mahfud 'Indonesia Berdaya' yang fokus pada pemberdayaan UMKM, petani, nelayan, lansia dan penyandang disabilitas.
Untuk pelaku UMKM, program mudah berusaha akan diiringi pendataan UMKM sampai ke level kabupaten dalam Satu Data Indonesia. Selain itu, meningkatkan kualitas pelaku UMKM melalui inkubasi bisnis dan coaching clinic.
Implementasinya akan dilakukan dengan mempermudah pendaftaran bisnis UMKM di OSS, mengalokasikan kredit perbankan minimal 35 persen ke sektor UMKM. Juga menaikkan subsidi bunga KUR dari pemerintah sampai dengan 20 persen untuk pelaku UMKM,
"Kita berikan solusi. Diases, didampingi, ditunjukkan caranya. Sebetulnya yang dibutuhkan dari mereka adalah ekosistemnya. Kalau sudah ada komunitasnya, kelompoknya, kalau sudah ada didampingi dan kita arahkan," jelas Ganjar.