Jakarta, Gesuri.id - Keputusan Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Mbak Ita, kembali mencalonkan diri sebagai Calon Wali Kota Semarang, rupanya langsung ber-effect pada tatanan politik di Kota Lumpia itu.
Hal itu terlihat dari banyaknya politisi dan tokoh di Kota Semarang yang 'banting stir' berebut tiket menjadi calon Wakil Wali Kota dari PDI Perjuangan.
Bahkan, terbaru, politisi senior, Supriyadi mencatatkan namanya dalam deretan bakal calon wali kota (Bacawalkot) usai mengambil formulir pendaftaran di hari terakhir pendaftaran pada Sabtu (11/5).
Keputusan politisi yang akrab disapa Mas Pri ini tak lepas dari mendaftarnya Mbak Ita ke Markas PDI Perjuangan Semarang selaku Wali Kota Incumbent untuk mencalonkan diri kembali.
“Jadi saya mengambil formulir pendaftaran baru yaitu formulir pendaftaran bakal calon (Balon) Wakil Walikota Semarang dan sekaligus mengembalikan (formulir pendaftaran sebagai walikota-red) kepada panitia pendaftaran PDI Perjuangan,” kata Mas Pri yang pernah menjabat Ketua DPRD Kota Semarang dua Periode ini.
Mas Pri juga mengakui perubahan pilihannya ingin mendaftar sebagai bakal calon Wakil Wali Kota Semarang melalui PDI Perjuangan memang dilakukan setelah Mbak Ita memutuskan maju kembali di Pilkada 2024.
Selain Mas Pri, dua tokoh organisasi masyarakat (ormas) turut ramaikan bursa Wakil Wali Kota Semarang 2024, dengan mengambil formulir pendaftaran di Kantor DPC PDI Perjuangan, Jalan Untung Suropati, Kota Semarang, Sabtu sore (11/5).
Kedua tokoh ormas tersebut adalah H AM Juma’I, Ketua Forum Komunikasi Ormas Bersatu (FKSB) Kota Semarang dan Rozikin Subastian BD, Ketua Warga Jaya Indonesia (WJI) Jawa Tengah.
“Kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada DPC PDIP, yang telah menggagas adanya proses penjaringan calon pemimpin Kota Semarang, yang dilakukan secara terbuka dan memberikan kesempatan kepada siapapun untuk bisa mendaftar,” kata AM Jumai.
Selain itu, lanjutnya, penjaringan ini tidak hanya sekedar untuk memperoleh pasangan Wali Kota dan Wakil wali kota, akan tetapi menyeleksi adanya figur yang bisa menjadi pemimpin panutan di Kota Semarang yang berjiwa profetik alias nilai-nilai kerasulan.
“Dalam menentukan kepemimpinan di Kota Semarang tidak mengedepankan hanya sekedar dari sisi popularitas dan sisi kemampuan kapitalitas tetapi harus juga mengedepankan integritas, kapabilitas, moralitas dan loyalitas untuk kemajuan kota Semarang tercinta ini,” terang Dosen Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) itu.
Oleh sebab itu, AM Jumai menegaskan, akan tetap mendukung kepada siapapun nantinya yang menerima rekomendasi dari PDI Perjuangan, karena semua keputusan dan kebijakan memang mutlak berasal dari pimpinan partai.
“Siapapun kelak yang mendapatkan rekomendasi, untuk selalu tetap istiqomah dan komitmen menjaga Kota Semarang ini semakin kondusif dan semakin maju,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Rozikin Subastian BD menyatakan, bahwa sudah saatnya anak muda untuk aktif berperan dalam politik dan mengambil langkah berani dalam bursa Pilwalkot Semarag 2024.
“Saya mendaftarkan diri sebagai bakal calon Wakil Wali Kota Semarang, tentunya sebagai anak muda, pastinya punya visi dan misi untuk membangun Kota Semarang lebih baik lagi. Setidaknya, kita bisa melanjutkan program- program yang baik dari pemerintahan sebelumnya, sedangkan yang kurang tentu akan kita perbaiki. Saya harap ini menjadi batu loncatan ke depan yang lebih baik lagi,” tandasnya.