Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan, My Esti Wijayati berbagi pengalaman terkait perannya sebagai legislator di Senayan. Diakuinya, tidak mudah menjadi wakil rakyat di DPR RI.
Ia mengungkapkan, berbagai dinamika politik harus dihadapi. Baik saat partainya menjadi pendukung pemerintah maupun saat mengambil sikap oposisi.
"Ada situasi yang berbeda, dan bagaimana kami harus menyikapi berbagai hal. Baik dalam posisi sebagai oposisi ataupun sebagai bagian dari pemerintah," kata Esti, Kamis (29/8/2024).
Ia mengungkapkan bahwa transisi dari posisi oposisi ke pemerintahan membawa perubahan signifikan dalam cara menyikapi berbagai masalah. Sehingga, hal itu berdampak pada kepercayaan masyarakat terhadap lembaga DPR.
Karena, menurutnya, membangun kepercayaan tidak hanya tergantung pada kinerja lembaga secara keseluruhan. Tetapi juga pada interaksi masing-masing personal anggota legislatif dengan masyarakat.
Terutama bagi Esti yang memulai karier politik dari latar belakang sederhana. Esti merasakan langsung tantangan dan perbedaan dalam berinteraksi dengan masyarakat.
Terutama bagi Esti yang memulai karier politik dari latar belakang sederhana. Esti merasakan langsung tantangan dan perbedaan dalam berinteraksi dengan masyarakat.
Ia menyebut, kunci utama dalam memperoleh kepercayaan masyarakat adalah komunikasi yang efektif dan interaksi langsung dengan rakyat. "Hakikatnya kehadiran anggota legislatif di masyarakat itu dilihat dari bagaimana mereka bisa mendapatkan kedekatan dengan terjun langsung," ujarnya.
Selama ditugaskan menjadi anggota Komisi VIII DPR RI, Esti mengaku cukul aktif melakukan kunjungan kepada lansia. "Sepulang kerja saya menengok lansia, disabilitas, mereka yang kurang beruntung untuk mencukupi kehidupan sehari-hari," ucapnya.
Menurutnya, dengan melakukan kunjungan langsung ke rumah warga, Esti menyadari bahwa ada banyak hal yang harus dilakukan untuk mereka. Maka dari itu, sejak tahun 1999 ia sudah mengelola "rumah aspirasi" yang berfungsi sebagai pusat bagi masyarakat.
"Rumah Aspirasi itu untuk masyarakat menyampaikan keluhan dan mencari solusi. Terbuka untuk masyarakat umum dengan staff yang siap melayani," ungkapnya.
Dengan pendekatan ini, ia ingin membangun kedekatan dengan masyarakat dan memastikan aspirasi mereka terdengar sampai tingkat legislatif. Meski dalam menghadapi tantangan dan protes, ia tetap berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan dan kepercayaan masyarakat.
Sumber: rri.co.id