Jakarta, Gesuri.id – Politisi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari memprediksi ada dua ideologi dalam peta pertarungan pemilihan presiden (pilpres) Tahun 2024.
Mereka adalah kelompok yang berlandaskan pemikiran konservatif dan kaum-kaum progresif.
Baca: Jokowi Segera Susun Anggota Kabinet Periode 2019-2024
Dua kelompok tersebut diduga akan tetap bertahan dan dapat menimbulkan pertikaian politik pada Pilpres 2024.
"Jadi, kalau yang pertama reformasi HAM masuknya di progresif. Kalau yang konservatif, itu (kelompok) Islam dan kembali ke UUD. Dan mereka akan ngumpul kok seperti yang tahun 2019 ini. Jadi, menurutku, pertarungan yang akan datang masih dua kubu itu," papar Eva di Jakarta, Rabu (3/7).
Pertikaian politik ini papar Eva bisa diantisipasi jika presiden terpilih, Jokowi memberikan pendidikan politik serta penegakan hukum yang baik selama lima tahun ke depan.
"Ini sebetulnya kesempatan di Pak Jokowi. Kalau Jokowi dan koalisi memberikan pendidikan kewarganegaraan dan pembumian Pancasila itu dimasifkan ya 2024 relatif tidak terjebak di politik identitas," ungkap Eva.
Lebih lanjut Eva menjelaskan, kelompok konservatif biasanya akan menggelontorkan soal isu-isu yang berkaitan dengan politik identitas.
Baca: Ganjar Coret 96 Calon Siswa yang Gunakan SKD 'Aspal'
Untuk itu, Eva meminta pemerintah mengantisipasi berkembangnya isu politik identitas selama lima tahun ke depan.
"Jadi itu, pendidikan politiknya untuk masyarakat harus kritis sehingga mereka tidak bisa memainkan sisi otak primitif yang emosional saja. Dan kedua, penegakan hukum, maka 2024 lebih sehat daripada soal politik identitas," tutupnya.