Jakarta, Gesuri.id – Ratusan petani yang tergabung di “Forum Tani Ganjar Mulya” Kabupaten Magelang menggelar diskusi hingga deklarasi mendukung Ganjar-Mahfud pada Pemilu 2024. Kegiatan dilaksanakan di Gedung Serba Guna Desa Ngasem, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jumat (26/01/2024).
Diskusi yang mengangkat judul “Petani Paham Demokrasi” ini dihadiri 300 petani se-Kabupaten Magelang, dipimpin oleh Ketua Laskar Tani Kabupaten Magelang, Sigit Tri Widodo. Usai diskusi seluruh peserta melakukan deklarasi mendukung pasangan Capres-Cawapres, Ganjar-Mahfud.
Acara diskusi bertambah hidup dan diikuti dengan antusias oleh para petani dengan hadirnya Ketua DPRD Kabupaten Magelang periode 2009-2013 Susilo, S.Pt. Juga hadir Pengamat Hukum, Priyono, Ketua Paguyuban Wanita Muda Kabupaten Magelang, Agung Fitri Anggraini.
Diketahui, sebanyak 300 petani yang hadir merupakan relawan Forum Tani Ganjar Mulya binaan Ganjaris Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.
Menurut Pengamat Hukum, Priyono menyampaikan, putusan Mahkamah Konstitusi (MK) RI yang memutuskan batas usia Capres dan Cawapres minimal 40 tahun atau sedang/pernah menjadi kepala daerah meskipun di bawah usia 40 tahun adalah putusan kontroversial.
Menurut Priyono, apa yang dikemukakan dibuktikan dengan Mahkamah Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) RI telah memutuskan pencopotan status Hakim Anwar Usman dari jabatan sebagai Ketua MK RI, karena munculnya putusan MK yang kontroversial tersebut.
“Oleh karena itu, pemimpin masa depan harus cakap moralnya, punya kemampuan pemimpin, pengetahuan dan wawasan yang luas. Serta punya integritas yang tidak diragukan,” ungkapnya.
Priyono juga menyampaikan jika petani mendapat intimidasi dari aparat agar segera dilaporkan ke Bawaslu atau pun ke aparat terkait.
“Dengan catatan membawa bukti, nama, lokasi, waktu kejadian dan jika perlu ada dokumentasi bentuk gambar atau video,” tandas Priyono.
Sementara itu, Ketua Laskar Tani Kabupaten Magelang, Sigit Tri Widodo menegaskan bahwa kelangkaan pupuk subsidi akhir-akhir ini, karena produksi pupuk belum mampu memenuhi kebutuhan petani secara nasional. Penyebab lain terjadinya kelangkaan akibat konflik Ukraina sehingga terjadi dampak global.
“Nah, kenapa di momentum Pemilu ini Ganjar-Mahfud dipojokkan? Karena yang menggagas Kartu Tani adalah Ganjar. Sehingga isu pupuk ini terus menerus digulirkan kelompok tertentu,” kata Sigit Tri Widodo.
Ke depan, pupuk ini akan dibenahi oleh Ganjar-Mahfud agar petani tidak lagi kesulitan pupuk, dan bisa terpenuhi sesuai kebutuhan. Bahkan, Ganjar akan membangun pabrik pupuk yang baru, sekaligus meremajakan pabrik pupuk yang sudah termakan usia.
“Bicara soal pupuk, Ganjar-Mahfud akan menyederhanakan Kartu Tani melalui KTP Sakti. KTP Sakti ini bisa menjadi kartu seribu manfaat yang bisa dirasakan masyarakat,” terang Widodo.
Widodo juga menyinggung mengenai food estate yang telah dibangun pemerintah melalui Kementerian Pertahanan yang dinilai gagal itu. Diakui oleh Sigit bahwa food estate tersebut akan dievaluasi dan ditiadakan alias tidak dilanjutkan.
Selanjutnya, di hadapan ratusan petani, Susilo, S.Pt menyampaikan bahwa figur Ganjar-Mahfud yang berasal dari latar belakang keluarga yang merakyat. Serta memiliki pengalaman dan track record jelas di legislatif dan eksekutif, yang telah dijalankan dengan baik. Bahkan Prof. Mahfud pernah menduduki lembaga Yudikatif, sebagai Ketua MK.
“Ganjar dan Mahfud merupakan aktivis yang mengerti persoalan nasional. Serta berkomitmen untuk mewujudkan apa yang menjadi mimpi masyarakat Indonesia ke depannya. Serta siap mengemban amanah dari rakyat sebagai Presiden dan Wakil Presiden,” ujar Susilo.