Denpasar, Gesuri.id - Bakal calon presiden Ganjar Pranowo mengajak kaum muda Bali untuk belajar praktik pendidikan politik dengan bergabung sebagai tim sukses dirinya atau pasangan calon presiden-wakil presiden lain.
Dalam dialognya di Pantai Muntig Siokan, Denpasar, Rabu (1/11), Ganjar menemukan sisi-sisi kritis kaum muda di Pulau Dewata terhadap politik. Mereka tertarik dengan isu penanganan sampah, keterwakilan, dan pendidikan politik.
“Makanya saya ajak anak muda membahas itu masalah, yuk ikut terlibat berpartisipasi mau jadi tim sukses saya ayo praktik, mau jadi timses yang lain boleh silakan tapi yang penting pendidikan politi untuk mereka," kata Ganjar.
Menurut mantan Gubernur Jawa Tengah itu, ketika anak muda terlibat langsung maka mereka akan paham cara kerjanya, termasuk etika dan moral dalam berpolitik sehingga nantinya dapat memilih mana hal yang baik dan buruk.
Salah satu isu yang menarik didiskusikan, katanya, soal penanganan sampah dan ekonomi hijau, di mana kaum muda Bali dinilai punya perhatian lebih dalam efek perubahan iklim.
“Sekarang saja kebakaran tempat sampah di mana-mana, ya ayo bicara teknologi pengolahan sampah dan itu konsentrasi mereka, saya yakin banyak mereka yang mau dan punya ilmu, maka harus kira ajak terlibat,” ujarnya.
Ia mengatakan suara dan minat kaum muda adalah hal penting sehingga pertanyaan dan hasil dialog mereka selanjutnya hendak dibawa jika Ganjar memenangkan pemilihan presiden.
Salah satu peserta dalam diskusi tersebut Adinda Paramitha yang merupakan mahasiswi Ilmu Politik Universitas Udayana mengaku tertarik isu politik meskipun hingga duduk di semester 5 belum pernah terjun langsung ke dunia politik seperti Ganjar.
Namun, menurutnya, diskusi tersebut kurang karena banyak pertanyaan peserta yang tak tersentuh, padahal Dinda dan rekan-rekannya sudah menyiapkan banyak pertanyaan terutama berkaitan dengan visi misi Ganjar Pranowo.
“Ada beberapa harusnya dijawab seperti pendidikan politik dan lingkungan hidup ada yang kurang tentang pertanian milenial,” ujarnya.