Semarang, Gesuri.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak semua pihak, terutama kalangan politisi yang berkontestasi dalam pemilihan umum 2019 di provinsi setempat, untuk berkampanye dengan gembira dan kreatif guna menekan indeks kerawanan pemilu.
"Berkaca pada penyelenggaraan pilkada beberapa bulan lalu yang terdapat beberapa kasus politik uang, penggunaan isu SARA dan beberapa pelanggaran kampanye lainnya, hal itu merupakan langkah pragmatis politikus karena takut kalah," katanya di Semarang, Senin (2/10) malam.
Hal tersebut disampaikan Ganjar pada "Launching Pengawasan: Pemilu Bersih dan Bermartabat" yang diselenggarakan oleh Bawaslu Provinsi Jateng di Patra Convention Hotel Semarang.
Baca: Ganjar Minta Lulusan Luar Negeri Tetap Ber-Indonesia
Menurut Ganjar, ada banyak persoalan masyarakat yang bisa diangkat untuk kampanye seperti dana desa, sampah, disabilitas, angka kematian ibu melahirkan.
"Persoalan-persoalan yang setiap hari bisa dilihat itu bisa dijadikan pemicu kampanye kreatif sehingga mereka punya ide banyak, kreasi banyak, kaya akan gagasan sehingga pikiran mereka tidak lari ke bagaimana memenangkan secara paksa dan itu biasanya 'money politic'," katanya.
Kadang-kadang, lanjut Ganjar, masyarakat ingin sesuatu yang ditampilkan dan ada faktor diferensial atau faktor pembeda.
"Faktor pembeda inilah yang menjadi penting untuk menentukan 'positioning' setiap calon," ujar politisi PDI Perjuangan ini.
Sementara itu, Anggota Bawaslu Republik Indonesia Mochammad Afifuddin menyebutkan saat ini indeks kerawanan pemilu Jateng pada kisaran 48,50 persen, atau tidak masuk kategori rawan maupun tenang.
"Ini 'early warning' buat kita, bukan untuk leyeh-leyeh ataupun tegang," katanya.
Baca: Ganjar Ajak Mahasiswa Asal Sulteng Jadi Sukarelawan
Ia menekankan pada parpol agar terus berkoordinasi dengan Bawaslu karena fokus pihaknya pada pencegahan bukan penindakan "Makanya, kami menggandeng masyarakat untuk mengawasi. Mari kita terapkan keadilan pemilu bukan hukum pemilu agar pemilu ini bersih dan bermartabat," ujarnya.