Jakarta, Gesuri.id - Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo ingin menghadirkan pemerataan fasilitas kesehatan di Indonesia, khususnya di wilayah tertinggal, terpencil, dan terdepan (3T) dan perbatasan. Hal ini diwujudkan lewat program '1 Desa 1 Puskesmas dan 1 Dokter'.
Seperti diketahui, saat ini ketersediaan layanan kesehatan di RI belum merata. Data menunjukkan hanya 12,78% desa yang memiliki akses ke puskesmas, sementara akses ke Puskesmas Pembantu (pustu) hanya di 31,24% dari total desa.
Baca: Abdy Jelaskan Kenapa Ganjar Pranowo Layak Jadi Presiden RI
"Fasilitas kesehatan menjadi begitu penting, satu desa setidaknya ada satu puskesmas pembantu. Fasilitas kesehatan dengan satu paket, syukur-syukur satu dokter, maka itu akan mampu menyelesaikan persoalan transportasi dan konektivitas yang bisa membikin kemudahan bagi warga berobat," kata Ganjar dilansir Antara, Sabtu (2/12/2023).
Hal itu disampaikannya saat mengunjungi Kampung Kondo, Kabupaten Merauke, Papua Selatan tepatnya di Dusun Korkari.
Baca: Ganjar-Mahfud Bersilaturahmi ke Kantor KWI
Dalam mewujudkan program '1 Desa 1 Puskesmas dan 1 Dokter', nantinya akan dipastikan akses kesehatan berkualitas di desa melalui Puskesmas/Pustu dengan dokter, tenaga kesehatan, obat esensial, dan digitalisasi layanan (telemedicine). Kemudian, akan dibangun 49.344 puskesmas kelas C/pustu desa sampai dengan 2029. Lalu, mengadakan percepatan penerapan telemedicine dan layanan Konsul Keliling.
Kehadiran program ini diharapkan ada 100% ketersediaan dokter/nakes dan obat esensial di setiap desa. Sehingga mempermudah akses warga di pelosok untuk berobat.
"Yang dibutuhkan adalah rumah kesehatan. Kami tidak akan berjanji dan tidak akan menjanjikan, tapi percayalah kami akan mengkomunikasikan agar nantinya ada tangan-tangan baik dengan nilai gotong royong yang mudah-mudahan bisa membantu membukakan puskesmas pembantu di Dusun Korkari," kata Ganjar.