Jakarta, Gesuri.id - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menegaskan pentingnya keberadaan Dewan Sawit Nasional yang mengelola potensi sawit besar di Indonesia.
Dewan Sawit Indonesia akan mengelola potensi sawit dengan baik sehingga petani sawit lebih sejahtera.
Hal itu disampaikan Ganjar di hadapan ribuan masyarakat Kalimantan Barat saat Hajatan Rakyat di Lapangan Desa Lingga Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat, Rabu (31/1).
BaCa: Lima Kelebihan Gubernur Ganjar Pranowo
Mereka yang mayoritas masyarakat adat dan petani sawit menyambut program Ganjar dengan gegap gempita.
"Hari ini saya di Kalbar mendengarkan curhatan warga yang mayoritas petani sawit. Banyak persoalan mulai pupuk susah, stabilitas harga tandan buah segar (TBS) yang rendah hingga manajemennya," ucap Ganjar dalam keterangannya, Kamis (1/2).
Termasuk, lanjut dia, persoalan infrastruktur di perkebunan hingga pedesaan yang buruk. Buruknya infrastruktur jalan membuat ongkos transportasi membengkak sehingga pendapatannya berkurang.
"Rasanya kita mesti punya Badan Sawit Nasional yang kerjanya langsung di bawah presiden. Sebab ini komoditas besar dan kita juara dunia soal ini," tegasnya.
Ganjar menuturkan, sawit menjadi komoditas unggulan Indonesia. Namun, pengelolaannya masih belum baik sehingga hasilnya belum optimal.
"Maka Dewan Sawit Nasional bisa bekerja untuk itu agar petani sawit kita harkat dan martabatnya lebih baik. Mereka akan mendapat tempat terhormat karena mendapat harga baik. Ini PR kita bersama dan biarkan Ganjar Mahfud yang menyelesaikannya," tegasnya.
Selain itu, ada juga persoalan tanah adat yang harus diselesaikan di Kalimantan Barat dan seluruh daerah di Indonesia. Mereka yang tinggal di hutan-hutan puluhan tahun banyak yang tergusur oleh pembangunan pemerintah.
"Hak ulayat adat ini yang harus ditegakkan. Kenapa mereka yang sudah hidup puluhan tahun selalu tergusur. Kenapa hak ulayat adat tidak dihormati? Itu hal yang harus diselesaikan," tegasnya.
Termasuk mereka yang tinggal di hutan produksi yang selama ini mendapatkan perlakuan tidak adil.
BaCa: Ganjar-Mahfud Bersilaturahmi ke Kantor KWI
"Maka banyak yang menyarankan ke saya, bisa tidak itu di-enclave. Menurut saya sangat bisa. Inilah penghormatan kita terhadap masyarakat adat agar mereka mendapatkan kesejahteraan yang lebih baik," pungkasnya.
Pernyataan itu mendapat respon positif dari tokoh adat Dayak Kalimantan Barat. Presiden Dayak yang juga mantan Gubernur Kalbar dua periode, Cornelis menegaskan, pihaknya yakin bahwa Ganjar bisa mewujudkan itu.
Cornelis meyakini, jika Ganjar menjadi presiden, maka kasus banyaknya tanah adat yang banyak dikuasai negara atau industri di Kalbar bisa diselesaikan.
"Mari kita menangkan Pak Ganjar. Supaya tanah adat yang dikuasai industri bisa dikembalikan. Ganjar Mahfud, menang, menang, menang!," tegasnya.