Tasikmalaya, Gesuri.id - Pemenangan pasangan nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD kian gencar di Jawa Barat, termasuk Tasikmalaya. Ratusan baliho paslon yang diusung PDI Perjuangan, PPP, Hanura dan Perindo ini dipasang kader militan yang dimotori kalangan santri, aktivis dan masyarakat yang tergabung dalam Relawan Ka'bah.
Koordinator Relawan Ka'bah Tasikmalaya, Yosep Norman mengemukakan, spanduk tersebut dipasang di wilayah Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Selasa (13/12). Hal ini sebagai penegasan sikap dan keseriusan memenangakan Ganjar-Mahfud di wilayah Priangan Timur.
“Semua kader militan, para santri, pemuda, penggerak UKM, dan petani yang tersebar di seluruh pedesaan solid dan siap memenangkan Ganjar-Mahfud dalam kontestasi Pilpres 2024 di Priangan Timur,” kata Yosep, Kamis (14/12).
Menurutnya, pemasangan spanduk itu tidak akan berhenti di Tasikmalaya saja. Bahkan ini akan berlanjut khususnya di Priangan Timur Jabar, yang meliputi Ciamis, Tasik, Banjar, dan Garut.
“Kami juga telah berkomunikasi dengan jaringan kader relawan Kab'ah di Jabar khususnya di sepanjang wilayah Priangan Timur Jabar akan melakukan pemasangan ribuan spanduk dukungan dari Relawan Ka'bah untuk Ganjar-Mahfud Presiden dan Wakil Presiden RI 2024,” jelasnya.
Di tempat terpisah, Direktorat Relawan TPN Ganjar-Mahfud, Budi Hermansyah mengatakan, pihaknya menyambut gembira dengan inisiatif yang dilakukan oleh teman-teman santri di Tasikmalaya.
“Ini membuktikan bahwa Ganjar-Mahfud mendapat dukungan yang begitu luas di kalangan santri, khususnya di Tasikmalaya dan Priangan Timur,” ujar Budi.
Budi menyebut, hal tersebut sebagai fenomena yang sangat wajar jika Ganjar-Mahfud dapat dukungan para santri. Bahkan lebih jauh membentuk relawan Ka'bah bersama Ganjar.
"Isteri beliau merupakan cucu dari kiai besar NU di Jawa Tengah, jadi ada ikatan emosional yang terbentuk antara Ganjar Pranowo dengan kalangan santri dari Nahdliyin, terlebih Prof. Mahfud MD merupakan tokoh NU yang mumpuni, serta dikenal luas sangat dekat dengan Almarhum Kiai Haji Abdurrahman Wahid, atau Gus Dur," demikian Budi.
