Ikuti Kami

Guntur Romli Sebut Fenomena Pilkada Jakarta Menunjukkan Oligarki Politik

Guntur Romli menegaskan partainya tidak bakal ikut masuk Koalisi Indonesia Maju (KIM) meski di Pilkada Jakarta.

Guntur Romli Sebut Fenomena Pilkada Jakarta Menunjukkan Oligarki Politik

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan, Mohamad Guntur Romli melihat fenomena Pilkada Jakarta saat ini bertentangan dengan sistem demokrasi.

Seperti diketahui, sembilan partai politik yang terbagung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk mendukung Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jakarta, menutup peluang munculnya bakal kandidat lain dari parpol

Meski demikian, Guntur Romli menegaskan partainya tidak bakal ikut masuk Koalisi Indonesia Maju (KIM) meski di Pilkada Jakarta 'sendirian' setelah Ridwan Kamil (RK) dan Suswono bakal dideklarasikan sebagai cagub-cawagub pada Senin (19/8/2024).

Menurutnya, seluruh partai politik yang masuk ke KIM tidak siap berkompetisi dan berdemokrasi.

Dia menegaskan 'aksi borong partai' semacam ini menunjukkan terjadinya oligarki politik.

Guntur Romli juga menegaskan partainya tidak takut ditinggal sendirian seperti saat ini.

"Aksi borong partai itu menunjukkan tidak siap berkompetisi dan berdemokrasi. Itu hanya menunjukkan terjadinya 'oligarki politik' yang tujuannya untuk bagi-bagi kekuasaan semata di antara elit, bukan demi pelayanan pada rakyat."

"Maka PDI Perjuangan tidak akan ikut-ikutan mendukung oligarki politik semacam itu, dan kami tidak khawatir ditinggal sendirian karena tetap berkawan dengan rakyat," katanya, Senin (19/8/2024)

Sementara terkait Pilkada Jakarta 2024, Guntur Romli mengungkapkan partainya tetap berusaha untuk mencalonkan pasangan cagub-cawagub hingga penutupan pendaftaran ke KPU Jakarta pada 29 Agustus 2024 mendatang.

Menurutnya, dinamika politik masih bisa terjadi hingga menjelang pendaftaran cagub-cawagub Pilkada Jakarta 2024 yang bakal dibuka mulai 27 Agustus 2024 mendatang.

"Masih ada waktu sampai 29 Agustus (pendaftaran calon ke KPU Jakarta). PDI Perjuangan terus berusaha mencalonkan pasangan cagub-cawagub yang tidak mendukung rezim oligarki kekuasaan. Selama belum penutupan pendaftaran, segala kemungkinan masih bisa terjadi," jelasnya.

Guntur Romli juga menegaskan PDI Perjuangan masih memiliki strategi untuk pengusungan calonnya di Pilkada Jakarta 2024.

Sehingga, sambungnya, partai berlambang banteng itu tidak bakal hanya menjadi 'penonton' di Jakarta. Namun, soal strategi PDI Perjuangan tersebut, Guntur Romli enggan untuk menjabarkan.

"PDI Perjuangan di Jakarta adalah parpol pemenangn kedua (di Pemilu 2024), tidak mungkin hanya jadi penonton. Ada strategi-strategi yang sudah kami siapkan. Tidak bisa kami sampaikan dulu," pungkasnya.

Sumber wartakota.tribunnews.com

Quote