Jakarta, Gesuri.id - Jelang pencoblosan Pemilu 2019, PDI Perjuangan menggelar pemantapan saksi-saksi pemilu yang akan bertugas di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS). Selain untuk mengawal jalannya Pileg, mereka juga akan menjadi saksi Pilpres untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Hari ini kami akan lebih memfokuskan pemamtapan di internal partai. Setiap partai koalisi Indonesia kerja memantapkan seluruh tahap krusial yaitu dengan saksi," ungkap Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/4).
Hasto menyebutkan, pemantapan saksi pemilu digelar di Tangerang Raya dan besok akan diadakan pelatihan saksi yang akan diikuti sekitar 30 ribu orang di Kemayoran, Jakarta, Minggu (7/4). Khusus untuk pelatihan saksi akan dilaksanakan selama dua hari.
Adapun untuk pelatihan saksi pemilu, kata Hasto, mereka akan digembleng militansinya. Mulai dari pengawasan dan pemantauan suara dimasing-masing TPS hingga mengamankan suara baik milik partai, caleg, maupun paslon 01.
"Pertama tentu saja semangat juang, militansi. Kedua, aspek teknis penyelenggaraan pemilu. Ketiga, bagaimana mengamankan suara," papar Hasto.
Dari PDI Perjuangan sendiri, kata Hasto, tiap TPS akan dikawal oleh satu saksi utama dan satu saksi pendukung.
Soal dana saksi, Hasto mengatakan bahwa ini merupakan hajatan bersama, sehingga seluruh kader PDI Perjungan secara gotong royong pun mendanainya. Dia menambahkan, setiap daerah memiliki dana saksi yang berbeda-beda, misalnya Pulau Jawa yang secara geografis lebih mudah tentu akan berbeda perlakuan dengan wilayah Maluku yang secara geografis lebih sulit.
"Kalau dana saksi kami gotong royong. Di setiap daerah berbeda. Daerah seperti Jawa yang secara geografis gampang itu berbeda dengan Maluku yang secara geografis sulit," ucapnya.