Palembang, Gesuri.id - Pernyataan Ketua DPC PDI Perjuangan H Yulian Gunhar SH MH yang terang-terangan bakal mengusung Ratu Dewa di Pilkada Palembang 2024 nanti mendapat reaksi dari DPD PDI Perjuangan Sumsel.
"PDI Perjuangan Usung Ratu Dewa, kata siapa Itu?," tanya Ketua Tim Penjaringan dan Penyaringan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah DPD PDI Perjuangan Sumsel Robby Budi Puruhita, Sabtu (22/6/2024).
Robby yang juga Ketua Bapilu DPD PDI Perjuangan Sumsel menjelaskan, di dalam mekanisme di PDI Perjuangan ada penjaringan, penyaringan sesuai dengan tingkatannya. Dalam masing-masing tingkatan itu mempunyai porsi tersendiri atau kewenangan sendiri.
Contoh kabupaten/kota DPC memang berhak untuk menjaring sebanyak-banyaknya bakal calon bupati/walikota. DPD menjaring sebanyak-banyaknya bakal calon gubernur dan wakil gubernur. Kalau seandainya peminatnya sangat banyak boleh DPC melakukan penyaringan dengan porsi tertentu.
Artinya secara kasat mata, kita bisa melihat yang mana punya tingkat keseriusan dan lain sebagainya. DPD juga bisa melakukan penyaringan. Terakhir DPP memutusan. Seluruhnya keputusan ada di Dewan Pimpinan Pusat Partai.
"Jadi kita belum bisa menentukan PDIP akan mendukung siapa-siapa. Hari ini tahapannya baru masuk tahapan penjaringan dan penyaringan. Kita belum melakukan survei, kita dalam proses melakukan survei, kita masih dalam proses melakukan fit and proper test," tegas Robby.
Robby yang mantan Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumsel menyatakan bagaimana kita memutuskan ke siapa. Sekarang ini ia meminta untuk mengikuti dulu prosesnya, tahapan-tahapannya.
Nanti tahapan selanjutnya akan sampai ke sana DPP partai memutuskan siapa yang akan menjadi pasangan calon yang diusung oleh PDI Perjuangan nanti wilayahnya masing-masing. Tapi keputusan tetap oleh DPP partai.
Masing-masing itu ada porsinya. Tapi porsinya belum pada memutuskan siapa. Keputusan terakhir tetap di DPP partai. Itu mekanisme yang ada di partai. Jadi kita belum bisa memutuskan siapa-siapa sekarang. Telalu dini.
"Mungkin itu pendapat pribadi. Pendapat pribadi siapapun boleh. Tapi yang saya jelaskan ini adalah mekanisme tahapan yang ada di PDI Perjuangan. Secara kepartaian kalau pendapat pribadi senang sama si A, senang sama si B, senang sama si C, boleh-boleh saja," pungkasnya.