Jakarta, Gesuri.id - Sosok Halikinnor nampaknya pada perhelatan pilkada Nopember 2024 mendatang terlalu tangguh jika di lawan dengan calon lainnya. Saat ini, Harati yakni Halikinnor dan Irawati akan melanjutkan kepemimpinannya untuk 5 tahun mendatang dengan tagline Harati Jilid II.
Menurut Dosen STIH Sampit Tasrifinoor, sosok Halikinnor Irawati ini saling menutupi. Halikinnor dengan gaya birokratnya dan Irawati dengan gaya politiknya tentu ini menjadi kekuatan untuk melanjutkan kepemimpinan ke depannya. jelasnya, Senin (18/3/2024).
Dikatakannya lagi, apalagi jika kita melihat peta pemilu yang baru saja selesai menunjukan kualitas Halikinnor selaku Ketua DPC PDI Perjuangan menambah kursi di DPRD Kotim, yang semula di 2019-2024 hanya 7 kursi dan pada periode 2024-2029 mendatang menjadi 10 kursi. Katanya lagi.
Menurutnya, ini menunjukan kualitas dan kuantitas seorang Halikinnor dalam mengelola sebuah partai politik terbesar di Kotim. “Saya rasa, dengan 10 kursi PDI Perjuangan tidak perlu lagi untuk berkoalisi, sebab syaratnya terpenuhi 20 persen dari 40 kursi di DPRD Kotim,” ucapnya.
Bisa saja, PDI Perjuangan berkoalisi dengan partai lain untuk menambah daya gedornya untuk bisa meraup suara banyak.
“Saya rasa, Harati juga perlu waspada dan berhati-hati dengan skema pilkada mendatang. Sebab, PKB, PKS dan Gerindra saat ini sedang naik daun. Ini juga perlu menjadi perhatian bagi PDI Perjuangan pada perhelatan pilkada mendatang,” paparnya.
Sebut saja di Gerindra ada sosok Wengga, yang terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi Kalteng yang merupakan sosok muda. Bahkan, ada pula sosok Rahadian Fani atau sapaannya H Dian yang juga seorang pengusaha dan juga terpilih menjadi anggota DPRD Kalteng dari Partai Golkar.
“Kedua sosok ini bisa saja menghiasi kancah politik Kotim mendatang. Mengingat sosok anak muda saat ini sangat diperhitungkan dalam peta politik di masa mendatang,” tutupnya.