Jakarta, Gesuri.id - Berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count Pemilihan Wali kota (Pilwali) Surabaya 2024 yang dilakukan oleh Badan Saksi dan Pemilu Nasional (BSPN) DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, pasangan calon sekaligus petahana Eri Cahyadi-Armuji meraih suara 85,7 persen.
Unggul jauh dari pesaingnya, yakni kotak kosong, yang hanya meraih 14,7 persen suara.
Ketua BSPN DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya E. Purwadi mengatakan data tersebut didapat dan diambil dari 250 tempat pemungutan suara (TPS) di seluruh Kota Surabaya.
Baca: Ganjar Harap Relawan Andika-Hendi Tidak Patah Semangat!
"Dengan margin error 1 persen dan tingkat partisipasi pemilih yang kami temui adalah sekitar 56 persen, berdasarkan hasil sampel TPS tersebut, perolehan suara Pak Eri Cahyadi dan Pak Armuji sebesar 85,7 persen dan kolom kosong 14,3 persen. Data yang sudah masuk ke kami dari hasil quick count tersebut sebesar 98,3 persen," ungkapnya, saat konferensi pers di Basecamp Pemenangan Eri Cahyadi-Armuji, Jalan Kartini, Surabaya, Rabu (27/11).
"Masyarakat Surabaya adalah masyarakat yang cukup cerdas dan mereka juga bukan orang-orang yang transaksional. Maka dari itu sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada seluruh warga Kota Surabaya yang telah memberikan suatu kemenangan kepada Eri-Armuji," ungkap Cak Ji, sapaan akrabnya.
Tak ketinggalan, calon Walikota Surabaya Eri Cahyadi juga mengungkapkan rasa syukurnya atas hasil hitung cepat yang telah diterima pihaknya. Melalui sambungan telepon, dirinya beserta Armuji akan berkomitmen melanjutkan tugas-tugas serta program kerja yang masih tertunda.
Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo
"Banyak pekerjaan kami yang belum kami kerjakan karena di tahun 2025 sampai 2026 seharusnya program-program itu bisa berjalan sampai tuntas, tapi karena kami di tahun 2024 ini harus (mengikuti) pilkada, maka ketika orang melihat 2025 sampai 2026, maka itu bukan program baru, tapi program yang harus saya jalankan," ucap Eri.
Dirinya juga meminta kepada seluruh warga Kota Surabaya untuk tetap menjaga keguyuban dan kerukunan, setelah pelaksanaan pemungutan dan perhitungan suara di masing-masing TPS berakhir hari ini.
"Tidak bisa Surabaya dibangun sendiri karena kita ini adalah satu kesatuan kekuatan besar. Jangan sampai tali persaudaraan kita rusak karena beda pilihan dan semoga warga Surabaya akan kembali guyub, rukun membangun kota Surabaya bersama-sama," tutupnya.