Jakarta, Gesuri.id – PDI Perjuangan diperkirakan meraup suara terbanyak pada pemilihan umum (pemilu) DPRD Provinsi Bali daerah pemilihan 4, Kabupaten Jembrana.
I Made Kembang Hartawan dan I Ketut Sugiasa diperkirakan mendapatkan dua kursi dari empat kursi jatah Jembrana. PDI Perjuangan mempertahankan dua kursi seperti periode 2019-2024 dimana dari 4 kursi jatah Jembrana (dapil 4), PDI Perjuangan 2, Golkar 1 dan Gerindra 1. Golkar pada Pemilu 2024 ini memiliki kans terlempar dari kursi DPRD Bali Dapil Jembrana dan digantikan Demokrat.
Kembang Hartawan yang merupakan Ketua DPC PDI Perjuangan Jembrana dari perhitungan sementara meraup suara tertinggi untuk calon legislatif disusul oleh putra sulung Bupati Tamba, I Gede Ghumi Asvatham dari Partai Demokrat. Khusus suara caleg, Kembang meraup lebih dari 41 ribu suara.
Mantan Wakil Bupati Jembrana ini meraup suara tertinggi selama pemilu legislatif untuk DPRD Bali untuk Dapil Jembrana. Sebelumnya, suara tertinggi untuk caleg Provinsi, dicapai alm IB Birawa PDI Perjuangan dengan 34 suara pada Pemilu 2014 lalu. Tetapi dengan situasi kondisi politik PDI Perjuangan di Jembrana saat ini, sedikit berbeda. Dimana PDI Perjuangan kalah dalam Pilkada.
Ketua DPC PDI Perjuangan Jembrana, Made Kembang Hartawan, Senin (19/2) mengatakan, dari perhitungan tim saksi, PDI Perjuangan meraup 66 ribu suara dan memungkinkan 2 calon lolos duduk di Renon. Ditanya suaranya yang tinggi, mantan Ketua DPRD Jembrana dan Wabup ini merendah. “Ini murni pilihan masyarakat Jembrana yang memberikan kepercayaan kepada PDI Perjuangan. Pilihan cerdas masyarakat, dan terima kasih atas kepercayaannya,” ujar Kembang singkat.
Sementara itu, suara untuk I Gede Ghumi yang diusung Demokrat juga tinggi. Sebagai pendatang baru, putra sulung Bupati Tamba ini meraup suara kedua setelah Kembang. Lebih dari 31 suara untuk Demokrat memberikan peluang dirinya duduk di DPRD Provinsi. Sedangkan kursi ketiga incumbent I Kade Darma Susila yang merupakan Ketua DPC Partai Gerindra Jembrana masih dipertahankan. Darma Susila mempertahankan kursi provinsi untuk Gerindra dengan raupan lebih dari 22 ribu.
Sementara kursi keempat merupakan perebutan antara Golkar dan PDI Perjuangan. Di sinilah peluang PDI Perjuangan mempertahankan satu kursi di DPRD Bali. Bila melihat suara sisa PDI Perjuangan, I Ketut Sugiasa berpeluang bersaing dengan I Made Suardana, incumbent Golkar.
Sekretaris DPD Golkar Jembrana, I Nyoman Birawan, Senin (19/2) mengatakan, untuk penghitungan sementara menurutnya masih kejar-kejaran dengan PDI Perjuangan untuk di tingkat DPRD Bali. Dengan perkiraan suara PDI Perjuangan provinsi 65 ribu, maka Golkar harus meraup minimal 22.500 untuk dapat mempertahankan kursi. Dari perhitungan sementara baru sekitar 21 ribu dan itu masih belum semua suara masuk. “Kami tentunya menunggu hasil resmi dari KPU,” kata Birawan.
Selisih tipis suara sisa PDI Perjuangan dengan suara total Golkar memungkinkan keduanya masih berpeluang sampai menunggu hasil akhir yang ditetapkan pada pleno KPU. Bila Kembang-Sugiasa lolos di kursi DPRD Provinsi, ini menjadi comeback keduanya setelah dalam Pilkada Jembrana 2020 lalu, duet Banteng ini kalah dari Tamba-Ipat yang diusung parpol koalisi. Duet ini kalah di Pilkada, namun melenggang ke DPRD Provinsi.