Jakarta, Gesuri.id - Tim kampanye nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin menganggap hasil survei dari beberapa lembaga survei yang kerap mengunggulkan hasil elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 sebagai suatu hal yang wajar. Karena memang tidak terlalu banyak indikator bisa merubah hasil tersebut.
Baca: TKN Minta Masyarakat Lihat Kredibilitas Lembaga Survei
Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto mengatakan debat kandidat Pilpres menjadi salah satu faktor yang berpotensi mengubah hasil survei.
"Artinya memang bahwa ini sudah semakin flat. Yang nanti merubah itu adalah debat. Maka kemarin kan debat keliatan bahwa swing voters dan undecided voters itu kan bergesar ke Pak Jokowi, kerana penampilannya, karena anggendanya yang lebih jelas," ungkap Hasto saat ditemui di kediaman Ma'ruf Amin, Jalan Situbondo nomor 12, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (5/3).
Untuk diketahui, terdapat tiga lembaga survei yang kerap menampilkan hasil eketabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin lebih unggul dari rivalnya, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hingga di atas 20 persen. Namun hal tersebut tidak lantas membuat timses petahana terlena.
Hasto lantas menyebutkan jika TKN Jokowi-Ma'ruf Amin telah menargetkan 70 persen untuk memenangkan jagoannya. Karenanya, di masa kampanye yang tinggal tersisa 44 hari lagi, TKN akan berusaha lebih keras lagi.
"Hasil survei memberikan spirit bagi kami untuk bekerja dengan lebih maksimum lagi," ujar Hasto.
"Kami optimis bisa di atas 70 persen. Dan kami bekerja keras semua, seluruh kekuatan tokoh, parpol KIK dan para relawan bergerak bersama-sama," ungkapnya.
Rasa optimis itu, kata Hasto, yang emudian mendorong rakyat untuk bergerak. Apalagi, selama ini Jokowi dikenal sebagai sosok yang kerap menebarkan rasa optimisme kepada masyarakat. "Pak Jokowi menawarkan optimisme berdasarkan prestasi, rekam jejak yang jelas. Yang di sana pesimisme dan menakut-nakuti," katanya.
Sebelumnya, Lingkaran Suevei Indonesia (LSI) Denny JA baru saja mengrilis hasil survei terbaru mereka terkait pergeseran peta pemilih di kalangan muslim dan minoritas. Hasilnya, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin masih tetap unggul dibanding pasangan Prabowo-Sandiga di segmen pemilih muslim.
"Jokowi-Amin masih unggul dengan selisih dua digit. Bahkan keunggulannya meningkat. Jokowi-Amin unggul di pemilih Muslim dan unggul dengan selisih lebih mencolok lagi di pemilih minoritas," ujar Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, Selasa (5/3).
Baca: TKN Minta Masyarakat Lihat Kredibilitas Lembaga Survei
Survei yang diadakan dalam rentang waktu 18-25 Februari 2019 tersebut menunjukan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf mencapai 58,7 persen. Sedangkan pasangan Prabowo-Sandiaga hanya memperoleh suara sebanyak 30,9 persen.
"Selisih mereka sekitar 20 persen. Jadi, jika pemilu Presiden dilaksanakan pada hari ini, maka Jokowi-Amin yang akan menjadi pasangan presiden dan wakil presiden 2019-2024," imbuhnya.
Sedangkan lembaga survei lain seperti Cyrus Network dan Roy Morgan masing-masing menyebutkan elektabilitas pasangan petahana ini berada di angka lebih dari 50 persen.