Jakarta, Gesuri.id - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan seluruh kader Partai termasuk anggota legislatif dan kepala daerah untuk fokus bergerak ke bawah membantu Pemerintahan Presiden Jokowi terkait perekonomian rakyat, termasuk banjir akhir-akhir ini.
Baca: Kuliah Umum di Seskoal, Dr. Hasto: TNI Harus Netral
“Siapapun yang menyebut nama capres atau cawapres dari PDI Perjuangan sebelum Ibu Megawati menetapkan calon akan diberi sanksi. Saya, Pak Djarot, Pak Rudi Solo dan seluruh kader Partai juga akan mendapat sanksi disiplin jika melanggar ketentuan tersebut. Sebab segala sesuatu ada momentum dan tahapannya”,” ujar Hasto sambil akan mengecek apakah FX Rudy menyebutkan capres tertentu.
“Saya belum membaca pernyataannya (FX Rudyatmo, red), namun sekiranya itu benar, maka itu pelanggaran, sama dengan kader lain yang melakukan hal yang sama,” jawab Hasto ketika ditanya wartawan mengenai apakah akan ada sanksi disiplin buat mantan Walikota Solo itu.
Wartawan menanyai Hasto usai mengikuti acara FGD yang dilakukan oleh DPP PDI Perjuangan Membangun Hegemoni Pangan, bertema Desain Swasembada Kedelai, yang dilaksanakan secara luring dan daring pada Rabu (19/10).
Kata Hasto, jika ada kader PDI Perjuangan menyatakan dukungan pada capres-cawapres tertentu sebelum diputuskan oleh ketua umum, maka itu melanggar disiplin partai.
“Jadi harus sangat jelas bahwa capres dan cawapres akan diumumkan pada momentum yang tepat dan itu adalah ranah ibu ketua umum. Dari sejarah mengajarkan pemimpin seperti Pak Jokowi lahir dari mekanisme itu. Dalam konteks saat ini fokus kita adalah membantu rakyat. Turun ke bawah,” kata Hasto.
Jika tetap nekat, maka Dewan Kehormatan Partai akan turun tangan mengurus dugaan pelanggaran aturan. Dan itu berlaku bagi siapapun kader partai.
“Sekiranya yang Pak Rudy menyatakan, siapapun, bukan hanya Pak Rudy, Pak Djarot Saiful Hidayat, kalau menyatakan si A itu capres. maka itu adalah pelanggaran. Jadi siapapun itu. Pak Djarot, saya dan siapapun,” tegas Hasto, yang didampingi oleh Djarot saat menjawab wartawan.
Menurutnya, sikap partai itu demi memastikan semua kader partai berdisiplin dan berkonsentrasi melaksanakan penugasan partai membantu masyarakat dan pemerintah menghadapi tantangan perekonomian yang dipicu dampak permasalahan global.
Baca MenPAN-RB Anas: Honorer Masih Proses Pendataan & Validasi
“Ekspor CPO kita turun. Berbagai komoditas ekspor kita juga turun. Kecuali energi yakni batubara, dan harus diwaspadai, karena tekanan perekonomian akan semakin kuat pada awal februari tahun depan,” pungkas Hasto.
“Jadi terus bersemangat, jangan berpolitik di awang-awang, sementara rakyat menjadi korban kebanjiran dan menghadapi berbagai tekanan kehidupan akibat pandemi dan tekanan perekonomian global,” kata Hasto