Jakarta, Gesuri.id - Calon Wali Kota Yogyakarta nomor urut 2, Hastp Wardoyo senang bisa berdiskusi hal yang serius dengan suasana santai bersama sivitas akademika di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Ada banyak masukan penting didapatkan guna bekal memimpin kota Yogyakarta ke depan, kelak saat mendapatkan kepercayaan masyarakat, mengemban amanah sebagai kepala daerah
"Ini hal yang baguslah. Universitas elaborasi, eksplorasi, gagasan paslon dan melihat potensi calon kepala daerah. Kami senang, bisa hadir berdiskusi bersama dan mendapatkan banyak masukan. Rasanya jafi ingat masa masa kuliah disini," kata dokter Hasto Wardoyo.
Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo
Di dalam forum Bulaksumur Roundtable Forum: The Clinics “Bedah Visi-Misi Calon Bupati/Walikota se-DIY” Election Corner dan DPP FISIPOL UGM, dokter Hasto Wardoyo bersama Wawan Harmawan menyampaikan visi dan misinya dengan fokus kebijakan program strategis dalam membangun SDM Yogyakarta lebih unggul untuk bawa Indonesia maju.
Komitmen untuk membangun sumber daya manusia unggul, kemandirian dan berdikari dalam bidang ekonomis menjadi satu fokus perhatian yang disampaikan dokter Hasto Wardoyo.
"Kalau soal visi misi, kami ini diusung oleh PDI Perjuangan yang sudah tetapkan kebijakan pembangunan secara nasional. Intinya penting berdikari dalam bidang ekonomi, meningkatkan kualitas pelayanan publik. Ada program strategis satu kampung ada satu pendamping, one village one universiti, kampung harus jadi material teaching," kata dokter Hasto Wardoyo.
Salah satu penanggap, Profesor Amalinda Savirani, dosen DPP UGM mengapresiasi visi dan misi paslon yang fokus pada pembangunan manusia untuk kota Yogyakarta. Ada problema aktual yang penting direspon paslon.
Baca: Ganjar Pranowo: Dari Pengacara hingga Gubernur
Kondisi lingkungan di perkotaan yang membuat gerah, masalah sampah dan solusi kebijakan pemerintah daerah juga beragam isu publik harus direspon calon Walikota Yogyakarta dengan kebijakan yang tepat.
Di dalam forum diskusi ini, ada sejumlah isu yang menguat butuh respon kebijakan bagi Walikota Yogyakarta yang terpilih kelak, mulai penataan transportasi publik, akses pendidikan murah, akses disablitas dan langkah mewujudkan Yogyakarta dengan kebijakan inklusi, masalah optimalisasi pelayanan publik, soal pariwisata hingga langkah pencegahan korupsi.
"Menarik apa yang dipaparkan dalam visi dan misi. Kota Yogyakarta terutama anak muda harus ada perhatian, tantangan kondisi upah rendah, membuat mereka tak mau tinggal di Yogyakarta karena harga hunian mahal, sampah harus dikelola dari hulu hingga hilir," kata Amalinda Savirani.